KEPEMIMPINAN RUMAH SAKIT
OLEH :
KELOMPOK 3
Muh.Arsyad (70200113097)
Irvan Jaya (702001130)
Abdul Rahman (702001130)
Diah Rismayani (702001130)
Zakiyah Ramdlani (702001130)
Windy Angraeni (702001130)
KEPEMIMPINAN RUMAH SAKIT
Rumah sakit merupakan sebuah organisasi
yang besar, untuk menjalankan kepemimpinan di organisasi yang besar diperlukan
pemikiran dan tindakan yang besar pula serta kebijakan dan keputusan yang
matang, bukanlah perkara mudah menjalankan hal tersebut. Di perlukan keterampilan
dan kemampuan yang luar biasa dan teori – teori serta metode dalam melaksanakan
kepemimpinan yang baik dari organisasi tersebut. Kebutuhan kepemimpinan saat ini
jauh lebih besar daripada masa lalu, karena organisasi saat ini sangat rumit
dan menghadapi berbagai tantangan yang sangat kuat baik dari tekanan internal
maupun eksternal organisasi. Kepemimpinan merupakan suatu sumber daya sosial
utama dan sangat penting.
Banyak orang mengira bahwa kepemimpinan di rumah sakit hanya
bisa terpusat pada direktur rumah sakit. Padahal sebenarnya kepemimpinan harus
ada disetiap orang yang memimpin unit baik pada jalur struktural maupun jalur
fungsional, atau disetiap lini di rumah sakit. Kita sadar bahwa kepemimpinan
direktur rumah sakit akan memiliki pengaruh yang cukup besar, karena sifat
masyarakat kita yang masih menganut paternalistik. Pimpinan puncak harus
seperti apa yang dibayangkan oleh para karyawannya. Berkaitan dengan hal
tersebut maka pemimpin puncak harus berani melakukan perubahan mendasar untuk
secara aktif menciptakan pemimpin-pemimpin pada tingkat menengah dan bawah.
Sebagai gambaran, diperlukan pemimpin klinis dikalangan dokter dan
pemimpin-pemimpin lain pada tingkatan yang berbeda diseluruh unit organisasi
rumah sakit.
Tugas kepemimpinan seorang direktur rumah sakit yang utama
adalah memberikan pembelajaran terhadap para pemimpin lainnya untuk berubah dan
bertindak strategis. Menciptakan budaya organisasi yang kondusif, saling
mendukung satu sama lain, saling menguatkan yang akan membangkitkan energi
organisasi dalam menghadapi persaingan bebas. Kepemimpinan identik dengan
mempengaruhi orang lain agar bersedia menjalankan tugasnya sesuai dengan tujuan
organisasi. Karena sifatnya mempengaruhi orang lain yang juga memiliki hasrat
yang sama untuk mempengaruhi orang lain, maka masalahnya tertumpu kepada
bagaimana memberi pemahaman yang tepat agar orang yang dipimpin memahami betul
siapa dirinya, dimana posisinya, apa peranannya, apa visinya, apa tujuannya,
bagaimana cara kerjanya, apa standar dan targetnya, dan akhirnya apa yang akan
didapat oleh mereka.
Sangat banyak keluhan para direktur rumah sakit bahwa mereka
kesulitan menghadapi para dokter yang arogan, tidak disiplin terhadap prosedur,
tidak disiplin waktu, atau tidak mau mengisi status pasien. Keluhan ini
sebenarnya akibat dari kurangnya pemahaman semua pihak di internal rumah sakit.
Inti kepemimpinan di rumah sakit adalah kemampuan mengendalikan emosi dengan
arif. Bagaimana kita mampu bertahan dalam kondisi seburuk apapun, kita harus
tetap tenang dalam menghadapi berbagai cercaan yang terselubung, pencemoohan
bahkan penghinaan. Namun itulah resiko yang harus kita pikul karena kita
pemimpin.
STRUKTUR ORGANISASI DI RUMAH SAKIT
BESERTA TUGAS DAN FUNGSINYA
Sebagaimana kita ketahui bahwa rumah
sakit itu di perlukan oleh banyak orang setiap hari nya karena rumah sakit
adalah tempat untuk ber obat, dan hanya satu satu nya tempat paling legal atau
satu satu nya tempat yg paling banyak di kunjungi oleh orang yang kurang sehat,
hampir tiap hari orang bisa jatuh sakit dan mereka akan langsung pergi mencari
rumah sakit oleh karena itu pada sebuah rumah sakt di butuhkan suatu organisasi
agar semua berjalan dengan lancar, cepat dan juga efisien. Karena pada tiap
harinya rumah sakit itu pasti di kunjungi oleh banyak pasien jd di butuhkan
suatu organisasi agar para pasien dapat dilayani degan cepat. Dan juga suatu
organisasi di rumah sakit berfungsi agar setiap intasi di dalamnya tau tujuan
mereka untuk apa disana. Jadi secara garis besar organisasi di rumah sakit itu
sangat dibutuh kan demi kelancaran rumah sakit tersebut karena jika kita liat dari
banyak nya pengunjung tiap harinya, suatu organisasi sangat lah di butuh kan
demi kelancaran-kelancaran tersebut. Bisa kita bayangkan jika di sebuah rumah
sakit tidak mempunya organisasi, pasti akan terjadi sebuah chaos atau bisa di
sebut sebuah kekacauan di dalem rumah sakit tersebut krn tidak adanya suatu
organisasi. Karena pasti jika tidak ada organisasi, semua akan terasa repot dan
tidak ada nya suatu aturan-aturan yang mengatur para pasien ataupun instasi
yang ada di dalem lingkungan kerja rumah saki tersebut.
A.
Pengertian Organisasi Rumah Sakit
Organisasi di rumah sakit adalah
sebuah struktur yang di bangun oleh suatu elemen perusahaan atau dari rumah
sakit sendiri tersebut yang memiliki tingkatan-tingkatan dan juga memiliki
tugas masing-masing dan mereka saling membutuhkan satu sama lain. Dan
organisasi tersebut berdiri di bawah naungan pemerintah maupun tidak. Rumah
sakit yang tidak berda naungan pemerintah adalah rumah sakit swasta. Mereka
berdiri dari orang yang memiliki rumah sakittersebut.
A.Direktur
Direktur Rumah Sakit Umum mempunyai Tugas Pokok : Membantu dalam pengelolaan Rumah Sakit dan penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Dalam menyelenggarakan tugas, Direktur RS mempunyai fungsi sebagai berikut ;
Direktur Rumah Sakit Umum mempunyai Tugas Pokok : Membantu dalam pengelolaan Rumah Sakit dan penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Dalam menyelenggarakan tugas, Direktur RS mempunyai fungsi sebagai berikut ;
·
Perumusan kebijakan rumah sakit
·
Penyusunan Rencana Strategik Rumah Sakit
·
Penyelenggaraan pelayanan umum dibidang kesehatan
B.Bagian
Tata Usaha
Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai Tugas Pokok: Memberikan pelayanan teknis dan administrasi kepada semua unsur dilingkungan kantor Rumah Sakit
Dalam menyelenggarakan tugas, Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi sebagai berikut :
Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai Tugas Pokok: Memberikan pelayanan teknis dan administrasi kepada semua unsur dilingkungan kantor Rumah Sakit
Dalam menyelenggarakan tugas, Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi sebagai berikut :
·
Penyusunan kebijakan bidang teknis administrasi perencanaan,
adminstrasi umum dan kepegawaian serta adminstrasi keuangan dan asset Rumah
Sakit
·
Pembinaan, pengkoordinasian , pengendalian, pengawasan
program dan kegiatan bagian tata usaha
a) Kepala Seksi Pelayanan Medik
Kepala Seksi Pelayanan Medik, mempunyai Tugas Pokok : menyiapkan perumusan dan fasilitasi medis di RS
Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Pelayanan Medik mempunyai tugas :
Kepala Seksi Pelayanan Medik, mempunyai Tugas Pokok : menyiapkan perumusan dan fasilitasi medis di RS
Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Pelayanan Medik mempunyai tugas :
·
Penyusunan program dan kegiatan seksi Pelayanan Medik ;
·
Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Pelayanan Medik;
·
Pembinaan, pengendaliaan, pengawasan program dan kegiatan
seksi Pelayanan Medik.
b) Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan
Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan , mempunyai Tugas Pokok : menyiapkan perumusan dan fasilitasi Pelayanan Keperawatan di RS
Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan mempunyai tugas :
Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan , mempunyai Tugas Pokok : menyiapkan perumusan dan fasilitasi Pelayanan Keperawatan di RS
Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan mempunyai tugas :
·
Penyusunan program dan kegiatan seksi Pelayanan Keperawatan;
·
Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Pelayanan
Keperawatan;
·
Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan
program dan kegiatan seksi Pelayanan Keperawatan.
c) Kepala Seksi Perlengkapan Medik dan
Non Medik
Kepala Seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik, mempunyai Tugas Pokok : menyiapkan perumusan dan fasilitasi Perlengkapan Medik dan Non Medik di RS.
Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik mempunyai tugas :
Kepala Seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik, mempunyai Tugas Pokok : menyiapkan perumusan dan fasilitasi Perlengkapan Medik dan Non Medik di RS.
Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik mempunyai tugas :
·
Penyusunan program dan kegiatan seksi Perlengkapan Medik dan
Non Medik;
·
Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Perlengkapan Medik
dan Non Medik;
·
Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan
program dan kegiatan
seksi .
C. Bidang Pelayanan
Kepala Bidang Pelayanan, mempunyai Tugas Pokok : Merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tugas bidang pelayanan.
Dalam menyelenggarakan tugas, kepala bidang pelayanan mempunyai fungsi :
·
Penyelenggaraan program dan kegiatan pelayanan medik;
·
Penyelenggaraan program dan kegiatan pelayanan keperawatan;
·
Penyelenggaraan dan pengadaan perlengkapan medik dan non
medik.
D. Bidang Penunjang
Kepala Bidang Penunjang, mempunyai Tugas Pokok : Merencanakan operasionalisasi , memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tugas bidang penunjang.
Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Bidang Penunjang mempunyai tugas:
·
Penyelenggaraan program dan kegiatan logistik dan
diagnostik;
·
Penyelenggaraan program dan kegiatan pelayanan sarana dan
Prasarana;
·
Penyelenggaraan program dan kegiatan pengendalian instalasi.
·
Penyusunan program dan kegiatan seksi Logistik dan
Diagnostik ;
·
Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Logistik dan
Diagnostik;
1. Kepala Seksi Logistik dan Diagnostik
Kepala Seksi Logistik dan Diagnostik , mempunyai Tugas Pokok : menyiapkan perumusan dan fasilitasi Perlengkapan Logistik dan Diagnostik di RS.
Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Logistik dan Diagnostik mempunyai tugas :
Kepala Seksi Logistik dan Diagnostik , mempunyai Tugas Pokok : menyiapkan perumusan dan fasilitasi Perlengkapan Logistik dan Diagnostik di RS.
Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Logistik dan Diagnostik mempunyai tugas :
·
Penyusunan program dan kegiatan seksi Logistik dan
Diagnostik ;
·
Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Logistik dan
Diagnostik;
·
Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan
program dan kegiatan seksi Logistik dan Diagnostik..
2. Kepala Seksi sarana dan Prasarana
Kepala seksi Sarana dan Prasarana, mempunyai Tugas Pokok : menyiapkan perumusan dan fasilitasiPerlengkapan sarana dan Prasarana di RS
Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai tugas :
Kepala seksi Sarana dan Prasarana, mempunyai Tugas Pokok : menyiapkan perumusan dan fasilitasiPerlengkapan sarana dan Prasarana di RS
Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai tugas :
·
Penyusunan program dan kegiatan seksi Sarana dan Prasarana;
·
Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Sarana dan Prasarana;
·
Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan
program dan kegiatan seksi Sarana dan Prasarana.
3. Kepala Seksi Pengendalian Instalasi
Kepala seksi Pengendalian Instalasi, mempunyai Tugas Pokok : Mempersiapkan, memperbaiki, dan memelihara sarana dan prasarana Instalasi RS
Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Pengendalian Instalasi mempunyai tugas :
Kepala seksi Pengendalian Instalasi, mempunyai Tugas Pokok : Mempersiapkan, memperbaiki, dan memelihara sarana dan prasarana Instalasi RS
Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Pengendalian Instalasi mempunyai tugas :
·
Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Pengendalian
Instalasi;
·
Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan
program dan kegiatan Pengendalian Instalasian
MANAJEMEN DI RUMAH SAKIT
1. Konsep Manajemen
Pada dasarnya, menejemen dibutuhkan
untuk semua tipe kegiatan organisasi dimana orang-orang bekerja sama dalam
organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Menurut MARY PARKER
FOLLET mendefinisikan menejemen sebagai suatu seni dalam menyelesaikan
pekerjaan dengan melalui orang lain. Definisi ini diartikan bahwa para menejer
dalam mencapai tujuan organisasi melalui pengaturan orang lain untuk
melaksanakan berbagai tugas yang mungkin diperlukan, yang berarti tidak
dilakukan sendiri, atau dapat dikiaskan sebagai berikut "menejer adalah
satu orang tetapi mempunyai seribu tangan dan kaki".Menurut FAYOL H,
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengontrolan
merupakan unsur-unsur menejemen. Sedangkan alat menejemen untuk mencapai tujuan
adalah yang disebut sebagai enam M yaitu man, money, materials,machine,
methode dan markets yang diterjernahkan bebas sebagai manusia, uang,
bahan, mesin, metode, dan pemasaran (Koontz, 1988).
2. Fungsi
Manajemen di Rumah Wsakit
Secara ilmiah, seluruh kegiatan
manajemen dapat dilihat secara fungsional (sisi manajemen dan sisi
administrasi) yang melahirkan pengaturan secara fungsional dalam proses
administrasi. Proses berarti serangkaian tahap kegiatan mulai dari menentukan
sasaran sampai berakhirnya sasaran/tercapainya tujuan.
Dibawah ini dikemukakan beberapa pendapat para ahli
tentang fungsi/proses dari administrasi/manajemen, antara lain:
1. William H.
Newman, menyebut “The work of Administrator/Manager” (Pekerjaan seorang
Adminitrator/Manager) dapat dibagi dalam 5 proses (dengan akronim POASCO),
yaitu:
a. Perencanaan
(Planning)
b.
Pengorganisasian (Organizing)
c. Pengumpulan
sumber (Assembling resources)
d. Pengendalian
kerja (Supervising)
e. Pengawasan (COntrolling)
2. Koontz &
O’Donnel, menyebut fungsi manager dengan akronim (POSDICO), yaitu:
a. Perencanaan
(Planning)
b.
Pengorganisasian (Organizing)
c. Penyusunan
pegawai (Staffing)
d. Pengendalian
kerja (DIrecting)
e. Pengawasan (COntrolling)
3. George
Terry, dalam bukunya: Principles of Management, menyebut proses daripada
manajemen terdiri atas akronim POAC, yaitu:
a. Perencanaan
(Planning)
b.
Pengorganisasian (Organizing)
c. Penggerakan
(Actuating)
d. Pengawasan (Controlling)
Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah suatu proses yang
sistematik berupa pengambilan keputusan tentang pemilihan sasaran, tujuan,
strategi, kebijakan, bentuk program, pelaksanaan program dan penilaian
keberhasilan. Perencanaan berarti pengambilan keputusan menyangkut pemilihan di
antara berbagai alternatif dengan memperhitungkan perubahan apa yang terjadi (forecasting
of chase). Tanggung jawab perencanaan tidak dapat dipisahkan sama sekali
daripada penyelenggaraan manajemen (management performance), baik
perencanaan pada tongkat pimpinan atas (top managers plan), tingkat
pimpinan menengah (middle managers plan) maupun pada perencanaan
pimpinan tingkat bawah (bottom managers plan).
Pengorganisasian (Organizing).
Pengorganisasian adalah proses
pengelompokkan kegiatan yang diwadahkan dalam unit kerja (organisasi), untuk
melaksanakan kegiatan yang direncakan. Pengorganissian menetapkan struktur
organisasi, hubungan antara pemimpin dan bawahan, hubungan antar unit,
penugasan, pelimpahan wewenang untuk melaksanakan pekerjaan, menentukan
koordinasi, kewenangan dan hubungan informasi baik horizontal maupun vertikal
dalam struktur organisasi.
Struktur
organisasi bukan suatu tujuan, tetapi suatu alat dalam menyelesaikan tujuan
organisasi. Struktur ini harus sesuai dengan tugas yang menggambarkan
pembatasan-pembatasan atau persetujuan-persetujuan yang telah diletakkan
pimpinan terhadap seseorang yang bekerja dalam organisasi itu.
Pengelolaan
Sumber Daya Manusia (Staffing)
Staffing adalah proses
pengelolaan sumber daya manusia yang bertujuan untuk pengembangan dan
pemberdayaan serta meningkatkan kemampuan, produktifitas, dan kntribusi anggota
organisasi. Staffing berkaitan dengan penyusunan pegawai
sesuai dengan jabatan yang ditetapkan dalam struktur organisasi. Pengelolaan
ini merupakan aktifitas berantai yang dimulai dari perencanaan SDM sampai
pengembangan organisasi pekerja. Untuk keperluan ini dengan sendirinya
memerlukan pesyaratan penentuan tenaga kerja untuk suatu jabatan,
inventarisasi, penilaian dan pemilihan calon untuk pengisian jabatan tersebut.
Disamping itu juga perlu dipertimbangkan tentang gaji, latihan dan
pengembangannya, baik bagi calon pegawai maupun pegawai tetap lainnya agar
dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan cara efektif.
Pembinaan kerja
(Directing)
Merupakan tugas
yang terus menerus di dalam pengambilan keputusan, yang berwujud suatu perintah
khusus/umum dan instruksi-instruksi, dan bertindak sebagai pemimpin dalam suatu
organisasi
Pengkoordinasian
(Coordinating)
Merupakan kewajiban yang penting untuk
menghubungkan berbagai kegiatan daripada pekerjaan.
Pelaporan
(Reporting)
Pelaporan
adalah usaha untuk selalu mengetahui apa yang sedang dilakukan, untuk keperluan
pimpinan dan anggota organisasi maupun kelompok yang lain, melalui system
pencatatan, komunikasi informasi, penelitian dan supervisi.
Pengawasan (Controlling)
Pengawasan dimaksudkan untuk
mengetahui bahwa hasil pelaksanaan pekerjaan sedapat mungkin sesuai dengan
rencana (“Seeing that the operating resulte conform as nearly as possible to
the plan”). Hal ini menyangkut penentuan standar, artinya memperbandingkan
antara kenyataan dengan standard dan bila perlu mengadakan koreksi/pembetulan
apabila pelaksanaan pekerjaannya meyimpang daripada rencana.
Penganggaran (Budgeting)
Budgeting adalah usaha perencanaan
anggaran, pengembangan sumber, penghitungan , pengelolaan, dan pengawasan
pembiayaan.
Penilaian (Evaluating)
Penilaian adalah kegiatan sistematis
dan terencana untuk mengukur, menilai, dan klasifikasi pelaksanaan dan
keberhasilan program. Penilaian harus dikembangkan bersama perencanaan suatu
program. Pengukuran pada kegiatan evaluasi dilakukan pada komponen
Input-Proses-Output.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar