Tugas
kelompok
“Perencanaan
Strategik Puskesmas Jongaya”
Oleh
:
Kelompok
1
AKK
KESEHATAN
MASYARAKAT
FAKULTAS
KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2016
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Rencana strategis adalah suatu rencana jangka
panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan ke mana organisasi akan
diarahkan, dan bagaimana sumberdaya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama
jangka waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan dan juga merupakan sebuah alat
manajemen yang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk melakukan
proyeksi kondisi di masa depan, sehingga rencana strategis adalah sebuah
petunjuk yang dapat digunakan organisasi dari kondisi saat ini untuk mereka
bekerja menuju 5 sampai 10 tahun ke depan.
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja dan merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan
pemerintah yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat.
Idealnya pelayanan kesehatan yang diberikan oleh puskesmas lebih ditekankan
pada tindakan promotif dan preventif daripada kuratif dan rehabilitatif.
Oleh
karena itu perencanaan strategik dalam puskesmas sangat dibutuhkan untuk
mencegah serta mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan faktor yang akan
menghambat maupun yang dapat menjadi peluang bagi pencapain program, dan
kegiatan Puskesmas agar lebih terarah ke tujuan yang ingin dicapai. Puskesmas
Jongaya merupakan salah satu puskesmas yang sudah berstandar ISO 9001:2008,
sebagai salah satu sarana kesehatan yang berstandar internasional maka perlu
diperhatikan pelayanan kesehatan yang telah memberikan pelayanan yang bermutu
dan memuaskan bagi pasiennya sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat
menjangkau seluruh lapisan masyarakatnya.
B.
Tujuan
1.
Untuk menganalisis perencanaan strategik
Puskesmas Jongaya.
2.
Untuk mengetahui perencanaan strategik
puskesmas Jongaya dengan menggunakan metode analisis SWOT.
3.
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan
program kerja yang dilakukan oleh Puskesmas Jongaya.
C.
Manfaat
1.
Mampu
menganalisis perencanaan strategik Puskesmas Jongaya.
2.
Mampu mengetahui perencanaan strategik
puskesmas Jongaya dengan menggunakan metode analisis SWOT.
3.
Mampu mengetahui tingkat keberhasilan
program kerja yang dilakukan oleh Puskesmas Jongaya.
BAB
II
GAMBARAN
UMUM ORGANISASI PUSKESMAS
A.
Letak
Geografis
Puskesmas Jongaya berlokasi di jl. Andi Tonro No. 49
Makassar. Mencakup 3 (tiga) wilayah kelurahan, yaitu : Kelurahan
Pa’baeng-baeng, Kelurahan Jongaya, dan Kelurahan Bongaya yang merupakan bagian
dari Kecamatan Tamalate Kota Makassar dengan batas-batas sebagai berikut :
1.
Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kel. Parang Kec. Mamajang
2.
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kelurahan Mannuruki
3.
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Maccini Sombala
4.
Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kelurahan Sambung Jawa
Luas
tanah dan bangunan Puskesmas Jongaya adalah 2.612 M2.
Luas
wilayah kerja Puskesmas Jongaya adalah 205.25 Ha yang terdiri dari :
1.
Kelurahan Bongaya
Daratan : 99,8 Ha (48,62%)
2.
Kelurahan Pa’baeng-baeng
Daratan :
57,7 Ha (28,11%)
3.
Kelurahan Jongaya
Daratan : 47,75 Ha (23,26%)
B.
Demografi
Wilayah kerja Puskesmas Jongaya
terdiri dari tiga kelurahan dengan jumlah 2.034 jiwa dengan rincian sebagai
berikut :
1.
Kelurahan Jongaya
a.
Laki-laki : 7243 Jiwa
b.
Perempuan : 7291 Jiwa
c.
Total :
14. 534 Jiwa
2.
Kelurahan Bongaya
a.
Laki-laki : 4238 Jiwa
b.
Perempuan : 4542 Jiwa
c.
Total :
8.780 Jiwa
3.
Kelurahan Pa’baeng-baeng
a.
Laki-laki : 9402 Jiwa
b.
Perempuan : 9318 Jiwa
c.
Total :
18.720 Jiwa
Dengan
penggolongan penduduk sebagai berikut:
0
- 4 tahun :
5280 jiwa
5
– 9 tahun :
3740 jiwa
10
– 14 tahun : 3152 jiwa
20
– 24 tahun : 5827 jiwa
25
– 29 tahun : 4805 jiwa
30
– 34 tahun : 3861 jiwa
35
– 39 tahun : 2674 jiwa
40
– 44 tahun : 2206 jiwa
45
tahun ke atas : 10.489 jiwa
Jadi total keseluruhan jumlah jiwa yang berada di
tiga kelurahan wilayah kerja Puskesmas Jongaya adalah 42.034 jiwa.
4.
Tabel Wilayah Kerja Puskesmas Jongaya
No.
|
Kelurahan
|
Jumlah
RW
|
Luas Wilayah kerja (Ha)
|
Jumlah
Penduduk
|
Jumlah
KK
|
1.
|
Pa’baeng-baeng
|
10
|
57,7
|
18.720
|
4373
|
2.
|
Jongaya
|
14
|
47,75
|
14.534
|
3448
|
3.
|
Bongaya
|
12
|
99,8
|
8780
|
4731
|
|
Jumlah
|
36
|
205,25
|
42.034
|
12552
|
BAB
III
ANALISIS
SITUASI
A.
Visi,
Misi dan Tujuan Puskesmas
1.
Visi
“ Mewujudkan pelayanan kesehatan yang terstandar di
wilayah kerja Puskesmas Jongaya ”
2.
Misi
a.
Menyediakan pelayanan kesehatan yang
merata dan terjangkau
b.
Menyediakan pelayanan kesehatan berbasis
teknologi
c.
Menciptakan lingkungan sehat berbasis
masyarakat
d.
Meningkatkan peran serta masyarakat
untuk mendukung perilaku sehat
3.
Tujuan
Terselenggaranya
pelayanan kesehatan yang merata dan
terjangkau guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas Jongaya.
B.
Faktor
Internal Puskesmas
1.
Sumber
Daya Manusia Puskesmas Jongaya
No
|
Jenis SDM
|
Jumlah
|
1
|
Kepala Puskesmas
|
1 Orang
|
2
|
Kasubag Tata Usaha
|
1 Orang
|
3
|
Dokter Umum
|
2 Orang
|
4
|
Dokter Gigi
|
2 Orang
|
5
|
Surveilans
|
1 Orang
|
6
|
Bidan
|
7 Orang
|
7
|
Perawat
|
14 Orang
|
8
|
Sanitarian
|
2 Orang
|
9
|
Pekarya Kesehatan
|
1 Orang
|
10
|
Asisten Apoteker
|
1 Orang
|
11
|
Apoteker
|
2 Orang
|
12
|
Penyuluh
|
1 Orang
|
13
|
Perekam Medis
|
1 Orang
|
14
|
Perawat Gigi
|
2 Orang
|
15
|
Laboran
|
2 Orang
|
16
|
Petugas Gizi
|
2 Orang
|
17
|
Magang
|
3 Orang
|
18
|
Cleaning Servise
|
1 Orang
|
19
|
Keamanan
|
1 Orang
|
20
|
Sopir
|
1 Orang
|
|
Total
|
48 Orang
|
2.
Sarana
Dan Prasarana Puskesmas Jongaya
a.
Gedung Puskesmas
Terdiri dari 1 (satu) gedung untuk pelayanan pasien
rawat jalan
b.
Kendaraan
1)
2 (dua) unit kendaraan beroda empat yang
sampai saat ini masih dalam keadaan baik dan terpakai, yakni berupa : Mobil Ambulance dan Mobil Home Care
(Dottoro’ta)
2)
4 (empat) unit kendaraan beroda dua yang
sampai saat ini dalam keadaan baik dan terpakai.
c.
Ruangan Medis
1)
Lantai 1, terdiri dari : ruangan
periksa, KIA/KB, ruangan obat, WC, laboratorium, ruangan poli manula, poli
umum, ruangan konseling/EKG, UGD dan perawatan, ruangan bersalin, ruangan
nifas, ruangan perawatan laki-laki, ruangan perawatan perempuan, dan bilik ASI.
2)
Lantai 2, terdiri dari : Pokja, ruangan sanitasi
dan surveilans, ruangan gizi dan promkes, ruang pertemuan, ruang kepala
puskesmas, keuanagan, ruang tata usaha dan pengaduan.
3.
Program
Kerja Puskesmas Jongaya
1.
Promosi Kesehatan
a.
Pemantauan PHBS tatanan Rumah Tangga
b.
Penyuluhan KB, penyuluhan PHBS rumah tangga, penyuluhan
gizi, penyuluhan kesehatan lingkungan, penyuluhan tentang rokok, penyuluhan
kesehatan gigi dan mulut, pengukuran kesehatan jiwa, penyuluhan penyakit
menular dan penyuluhan penyakit tidak menular.
2.
Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan KB
1)
Melakukan kunjungan rumah bumil dalam
rangkah konseling bumil dan keluarga pendamping P4K
2)
Melakukan kunjungan rumah/melacak
bumil/bayi
3)
Melakukan kunjungan rumah untuk memantau
dan membina bumil/bayi
4)
Memberikan konsumsi pada bumil dan
balita
3.
Upaya perbaikan gizi masyarakat
1)
Penimbangan dan pemantauan status gizi
2)
Pemberian vit. A
3)
Pelacakan gizi buruk / kurang / 2T
4)
Pemberian garam iodium di masyarakat
5)
Pembinaan KADARZI
6)
Pembinaan KGM
7)
Pembinaan PMT Penyuluhan
8)
PMT bumil KEK
9)
Kelas Ibu Balita
4.
Upaya kesehatan USILA
1)
Pengukuran berat badan
2)
Pengukuran tinggi badan
3)
Pengukuran tekanan darah
5.
Upaya kesehatan sekolah /UKS
1)
Kegiatan penjaringan kesehatan di SD/ MI
2)
Pembinaan UKS/ UKGS di SD/MI
3)
Pelatihan dokter kecil
4)
Penyuluhan di SD/MI
6.
Upaya P2M/PTM
1)
Pelacakan kasus baru TB dan Kusta di
masyarakat
2)
Pemeriksaan kontak TB dan Kusta
3)
Pelacakan kasus mangkir minum obat
penderita TB dan Kusta
4)
Penyuluhan keluarga penderita, kader,
dan tokoh masyarakat sebagai PMO (pengawasan meneLan obat)
5)
Pemantauan penderita TB/MDR
7.
Upaya kesehatan lingkungan
a.
Menggalakkan perilaku hidup bersih dan
sehat dengan mendominasikan kegiatan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat)
yaitu 5 pilar STBM :
I. Stop
BABS (Buang Air Besar Sembarangan)
II. Cuci
tangan pakai sabun dan air yang mengalir
III. Pengelolaan
air minum dan makanan yang aman
IV. Pengelolaan
sampah yang benar
V. Pengelolaan
limbah yang aman
b.
Melakukan insfeksi sanitasi saluran air
bersih dan kaporisasi
c.
Melakukan pengawasan rumah sehat
d.
Melakukan pembinaan dan pengawasan
terhadap tempat-tempat umum (TTU) dan tempat pengolahan makanan (TPM)
e.
Melaksanakan promosi hygiene sanitasi di
sekolah-sekolah, serta pengawasan kantin dan sekolah
f.
Melakukan penyuluhan kesehatan
lingkungan
8.
Upaya kesehatan gigi dan mulut
9.
Upaya perkesmas
Asuhan perawatan yang di arahkan
kepada keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat (keluarga binaan)
10. Upaya
kesehatan jiwa
11. Upaya
kesehatan indra
1)
Pemeriksaan indra penglihatan (mata)
2)
Pemeriksaan indra pendengaran (telinga)
12. Upaya
kesehatan kerja
13. Upaya
pembinaan batra
14. Upaya
Pokja HIV/IMS
1)
Klinik VCT
a)
Pelayanan konseling didalam gedung
b)
Mobile VCT terhadap sasaran berisiko
tertular HIV
c)
Penyuluhan terhadap kelompok beresiko/
masyarakat umum
2)
Klinik CST
a)
Konseling pra ART dan kepatuhan obat
b)
Pelayanan pengobatan ARV bagi klien HIV
positif atau disertai infeksi oportunistik
c)
Mobile klinik ke lapas/rutan
3)
Klinik MMT
a)
Asismen terhadap klien pengguna nerkoba
suntik yang ingin beralih keprogram MMT
b)
Pelayanan MMT setiap hari di dalam
gedung
4)
Klinik IMS
a)
Konseling, pemeriksaan dan pelayanan
pengobatan terhadap klien IMS
b)
Mobile klinik terhadap kelompok-kelompok
beresiko seperti panti pijat
5)
Kolaborasi TB-HIV
a)
Pemeriksaan skrining TB bagi klien HIV
positif
b)
Konseling HIV bagi penderita TB
6)
IPWS
Melaksanakan
asesment dan tindak lanjut terhadap pengguna napsa yang datang ke pelayanan
untuk melaporkan diri sendiri atau keluarganya.
7)
LASS
Pelayanan
pertukaran jarum suntik terhadap pengguna narkoba suntik.
4.
Pencapaian
Program Kerja Puskesmas Jongaya
a.
Promosi
Kesehatan
1)
Kelurahan Jongaya di tahun 2013 mencapai
85,15% rumah tangga sudah ber-PHBS,
sedangkan di tahun 2014 mencapai 86,06% rumah tangga yang sudah ber-PHBS.
2)
Kelurahan Bongaya di tahun 2013 mencapai
63,93% rumah tangga sudah ber-PHBS,
sedangkan di tahun 2014 mencapai 79,92% rumah tangga yang sudah ber-PHBS.
3)
Kelurahan Pa’baeng-baeng di tahun 2013
mencapai 59,19% rumah tangga sudah ber-PHBS,
sedangkan di tahun 2014 mencapai 84,50% rumah tangga yang sudah ber-PHBS.
Penyuluhan yang dilakukan adalah penyuluhan KB, PHBS
rumah tangga, penyuluhan gizi, penyuluhan kesehatan lingkungan, penyuluhan
tentang rokok, penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, pengukuran kesehatan jiwa,
penyuluhan penyakit menular dan penyakit tidak menular.
b.
KIA
1)
Kunjungan K1 pada tahun 2013 : 760 orang
2)
Kunjungan K1 pada tahun 2014 : 841 orang
3)
Kunjungan K4 pada tahun 2013 : 748 orang
4)
Kunjungan K4 pada tahun 2014 : 794 orang
Dari perbandingan ini terlihat bahwa hasil
pencapaian pada tahun 2014 ini mengalami peningkatan dibanding pada tahun 2013.
Hal ini disebabkan semakin diperluasnya jangkauan pelayanan misalnya pelayanan
ibu hamil di Posyandu dan pengambilan data ibu hamil di RSU/RSIA/RB, serta
keberhasilan tugas dalam pemberian penyuluhan-penyuluhan baik secara individu
maupun kelompok.
c.
KB
Kunjungan akseptor KB baru pada tahun 2013 sebanyak
564 orang mengalami peningkatan pada tahun 2014 sebanyak 595 orang. Hal
tersebut terjadi karena adanya penerapan konseling prenatal semakin
ditingkatkan sehingga PUS (pasangan usia subur) mampu untuk memilih salah satu
jenis kontrasepsi setelah melahirkan.
d.
Gizi
CAK. TAHUN
2013
|
CAK. TAHUN
2014
|
TARGET
|
K/S
= 100%
|
K/S
= 100%
|
100%
|
D/S
= 95%
|
D/S
= 99%
|
80%
|
N/D
= 85%
|
N/D
= 99%
|
70%
|
VIT.
A = 100%
|
VIT.
A = 100%
|
100%
|
Dari data diatas, terlihat bahwa beberapa hasil
kegiatan usaha perbaikan gizi pada Puskesmas Jongaya pada umumnya mengalami
peningkatan.
Hal
ini disebabkan karena keaktifan kader untuk melaksanakan kunjungan rumah pada
bayi atau balita yang tidak berkunjung ke posyandu.
e.
USILA
Jumlah kunjungan USILA pada tahun 2013 luar gedung
sebanyak 1.896 orang dan dalam gedung sebanyak 3.204 orang sedangkan pada tahun
2014 luar gedung sebanyak 2.022 orang dan dalam gedung sebanyak 4.440 orang.
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah kunjungan USILA dari 2013 ke
2014 adalah mengalami peningkatan disebabkan meningkatnya kesadaran untuk
mengunjungi posyandu USILA dan dalam pelayanan kesehatan di puskesmas.
f.
Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS)
1)
Pemeriksaan jumlah murid pada kelas 1 SD
pada tahun 2013 sebanyak 629 siswa,
sedangkan pada tahun 2014
sebanyak
705 siswa.
2)
Pemberian imunisasi DT pada tahun 2013
sebanyak 679 (95,2%),
sedangkan pada tahun 2014 sebanyak 651 (92,3%).
3)
Pemberian campak pada anak kelas 1 SD
pada tahun 2013 sebanyak 679 siswa (95,2%), sedangkan pada tahun 2014 sebanyak
700 siswa (99,2%).
4)
Pemberian imunisasi TD kelas 2 dan 3
pada tahun 2013 kelas 2 sebanyak 675 siswa (95,2%) dan kelas 3 sebanyak 647
siswa (94%),
sedangkan pada tahun 2014 kelas 2 sebanyak 671 siswa (94,2%) dan kelas 3
sebanyak 669 siswa (94,5%).
5)
Pemberian TT pada tahun 2013 TT1
sebanyak 778 (95,9%) dan TT2 sebanyak 765 (94,3%), sedangkan tahun 2014 TT1 sebanyak
372 (44,6%), TT2 sebanyak 336 (40,3%), TT3 sebanyak 51 (6,2%), TT4 sebanyak 19
(2,3%), dan TT5 sebanyak 20 (0,6%).
6)
Pembinaan dokter kecil pada tahun 2013
sebanyak 2 sekolah,
sedangkan pada tahun 2014 sebanyak 3 sekolah.
Dari data
diatas
menunjukkan bahwa cakupan UKS pada tahun 2014 mengalami peningkatan pencapaian
dimana pada tahun 2013 siswa SD kelas 1 yang diperiksa meningkat menjadi 700
siswa pada tahun 2014 dilain pihak pemberian imunisasi cenderung meningkat
walaupun tidak terlalu drastis hal ini terjadi karena adanya siswa yang tidak
hadir pada pemberian imunisasi.
g.
P2M
Jumlah
penyakit menular pada tahun 2014 pada BTA+ baru sebanyak 44 jiwa dan BTA- RO+
23 orang. Pada tahun 2013 BTA+ baru 39 jiwa dan BTA- RO+ 9 orang. Hal ini
disebabkan karena masih adanya stigma masyarakat terhadap penyakit TB paru
sedangkan dengan penyakit ISPA sebanyak 5282 pada tahun 2013 dan pada tahun
2014 jumlahnya 1958 jiwa meningkat disebabkan karena kesehatan gratis sehingga
jika ada keluhan masyarakat langsung berobat ke puskesmas sedini mungkin.
h.
Kesehatan
Lingkungan
Kegiatan
kesehatan lingkungan pada umumnya mengalami peningkatan jumlah sasaran seperti
jumlah TTU dan jumlah TPM hal ini disebabkan karena banyak TPM yang membuka
usaha baru begitupun maraknya depot air minum, hotel, sekolah swasta yang baru,
dimana TTU tahun 2013 yang terdaftar sebanyak 33 sedangkan TTU tahun 2014 yang
terdaftar 64. Untuk cakupan TPM mengalami peingkatan dari 79 TPM yang terdaftar
pada tahun 2013 meningkat menjadi 114 TPM pada tahun 2014. Sedangkan TPS yang
ada jumlahnya menurun yaitu pada tahun 2013 TPS ada 10 pada tahun 2014 turun
menjadi 8 hal ini disebabkan jumlah kontainer (TPS) banyak yang tidak terpasang
lagi, lebih diarahkan ke pengambilan truk sampah maupun gerobak sampah dari
kelurahan atau rumah-rumah warga.
i.
PERKESMAS
Jumlah
kunjungan PERKESMAS mengalami penurunan dimana jumlah perawatan keluarga di
rumah pada tahun 2014 mencapai 114 orang dan pada tahun 2013 mencapai 286
orang. Adapun frekuensi kunjungan keluarga hanya dilakukan 3 kali sebulan,
sedangkan pada tahun 2013 dilakukan 4 kali perminggu. Hal ini disebabkan karena
petugas PERKESMAS masih rangkap kerja sehingga jarang turun lapangan.
j.
Kesehatan
Jiwa
Jumlah
kunjungan kesehatan jiwa pada tahun 2014 sebanyak 57 orang, sedangkan pada tahun 2013 sebanyak
41 orang. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa cakupan kesehatan jiwa
mengalami peningkatan.
k.
Kesehatan
Indra
Jumlah
cakupan kesehatan indra pada tahun 2014 sebanyak 847, sedangkan pada tahun 2013 sebanyak
712. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa cakupan kesehatan indra mengalami
peningkatan.
l.
Kesehatan
Kerja
Pada
tahun 2013 program kesehatan kerja belum terlaksana dan pada tahun 2014 program
kesehatan kerja belum berjalan secara maksimal.
m.
POKJA
HIV/IMS
1)
Klinik
KT-HIV
Jumlah konseling, testig, dan buka hasil 2014 :
531
orang (lk)
: 1038 orang (pr)
Total : 1569 orang
Jumlah
konseling, testig, dan buka hasil 2013 : 356 orang (lk)
: 692 orang (pr)
Total :
1048
orang
Reaktif
HIV+
Pada tahun 2014 :
14 orang (lk)
:
7 orang (pr)
Total : 21 orang
Pada
tahun 2013 :
4 orang (lk)
:
2 orang (pr)
Total : 6 orang
2)
Klinik
PTRM (Metadon)
Peserta aktif
pada tahun 2014 sebanyak 5 orang laki-laki, sedangkan peserta aktif pada tahun
2013 sebanyak 8 orang laki-laki.
3)
Klinik
IMS
Jumlah kunjungan
pada tahun 2014 laki-laki sebanyak 417 orang dan perempuan sebanyak 94 orang, sedangkan pada tahun 2013 laki-laki
sebanyak 166 orang dan perempuan
sebanyak
237 orang. Jumlah kasus IMS pada tahun 2014 laki-laki sebanyak 19 orang dan
perempuan sebanyak
92 orang,
sedangkan jumlah kasus IMS pada tahun 2013 laki-laki sebanyak 5 orang dan
perempuan sebanyak 50 orang.
4)
Klinik
PDP-ARV
Peserta aktif pada tahun 2014 laki-laki sebanyak 6
orang dan perempuan sebanyak 5 orang sedangkan pada tahun 2013 laki-laki
sebanyak 6 orang dan perempuan sebanyak 5 orang.
n.
Imunisasi
NO.
|
CAKUPAN
|
Tahun 2013
|
Tahun 2014
|
TARGET
|
1
|
DPT I
|
97,4%
|
96,7%
|
80%
|
2
|
DPT III
|
96,2%
|
99,3%
|
80%
|
3
|
POLIO
|
95,2%
|
95,8%
|
80%
|
4
|
CAMPAK
|
96,2%
|
9,1%
|
80%
|
5
|
BCG
|
97,2%
|
96,4%
|
80%
|
Dari
data tabel diatas menunjukkan sasaran bayi untuk diimunisasi mencapai target
80% di setiap wilayah kerja Puskesmas Jongaya karena petugas imunisasi selain
memaksimalkan kesehatan di posyandu, juga melaksanakan swiping
bayi/balita yang tidak datang pada jadwal imunisasi yang telah ditentukan.
o.
Pengobatan
Jumlah
kunjungan kasus pada tahun 2014 mengalami peningkatan dibanding pada tahun
2013. Jumlah kunjungan pada tahun 2013 adalah 33.961 jiwa dengan rincian
sebagai berikut:
1)
Kunjungan ASKES : 14.947 jiwa
2)
Kunjungan non ASKES : 19.014 jiwa
3)
Kunjungan rata-rata perhari :
41,51 jiwa
Sedangkan pada tahun 2014 meningkat menjadi 34.480
jiwa dengan rincian sebagai berikut:
1)
Kunjungan ASKES : 15.041 jiwa
2)
Kunjungan non ASKES : 19.439 jiwa
3)
Kunjungan rata-rata perhari : 41,78 jiwa
Terjadinya peningkatan kunjungan pada tahun 2014
disebabkan karena pelayanan dipuskesmas gratis, sehingga banyak pasien yang
datang ke puskesmas.
C.
Faktor
Eksternal Puskesmas
Puskesmas
Jongaya terletak di Jl. Andi Tonro No. 49 Makassar berada dilokasi jalan satu
arah namun tetap berada dipusat kota Makassar. Ruang lingkup kerja Puskesmas Jongaya
mencakup tiga Kelurahan yaitu, Kel. Jongaya, Kel. Bongaya, dan Kel.
Pa’baeng-baeng dengan total luas wilayah kerja adalah 205.25 Ha. Ada beberapa
fasilitas kesehatan yang terdapat dalam wilayah kerja Puskesmas Jongaya, yaitu:
1.
Balai KIA : 1 Unit
2.
Rumah Sakit Pemerintah : 1 Unit
3.
Puskesmas : 1 Unit
4.
BPS :
1 Unit
5.
Posyandu :
38 Unit
6.
Dokter Praktek : 18 Unit
BAB
IV
ANALISIS
SWOT
Analisis SWOT terbagi
atas dua pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan (Strength, Weakness, Opportunity, Threat)
merupakan suatu cara yang sistematis untuk menentukan posisi institusi atau
suatu organisasi berdasarkan situasi internal dan eksternal yang selanjutnya
dapat digunakan untuk merumuskan strategi pembangunan institusi atau organisasi
sesuai dengan kondisi dan potensi yang dimilikinya.
Terdapat dua pendekatan
dalam analisis SWOT, yaitu pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pada penyusunan
perencanaan strategik ini, kami menggunakan analisis SWOT dengan pendekatan
kuantitatif melalui metode scoring.
Tabel
Analisis SWOT Puskesmas Jongaya
Faktor Internal
|
S
|
W
|
O
|
T
|
|||||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
1
|
Tenaga keperawatan dan
bidan cukup
|
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Dokter umum dan dokter
gigi cukup
|
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Tenaga kesehatan
masyarakat cukup
|
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Tenaga kesling cukup
|
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Tenaga laboratorium
cukup
|
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
Tenaga gizi cukup
|
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7
|
Tenaga farmasi cukup
|
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
8
|
Kurangnya Tenaga
administrasi
|
|
|
|
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
9
|
Kurangnya tenaga
Pekarya kesehatan
|
|
|
|
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
10
|
Tidak ada Dokter
spesialis
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
11
|
Sarana dan prasarana
masih kurang lengkap
|
|
|
|
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
12
|
Jumlah Kunjungan
puskesmas tiap tahun meningkat
|
|
√
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
13
|
Kurangnya tenaga
penyuluh
|
|
|
|
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Faktor Eksternal
|
S
|
W
|
O
|
T
|
|||||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
1
|
Jumlah penduduk yang
besar (lebih 42.000 jiwa)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
|
2
|
lokasi puskesmas yang
strategis
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Luasnya wilayah kerja
puskesmas (205.25 Ha)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Banyaknya Praktek
dokter umum
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
√
|
5
|
Adanya Rumah sakit
pemerintah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
√
|
6
|
Banyaknya Posyandu
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
|
7
|
Adanya Balai KIA
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
√
|
|
|
8
|
Kepemilikan JKN
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
|
|
|
|
9
|
Standarisasi Puskesmas
yang sudah ISO
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
|
10
|
Lingkunagan sekitar
Puskesmas sering tergenang air
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
√
|
|
|
TOTAL
|
37
|
17
|
24
|
16
|
Skor
rating terhadap masing-masing indikator (subfaktor) dengan skala 1-5 sebagai
berikut:
Skor
5 = sangat kuat
Skor
4 = kuat
Skor
3 = cukup
Skor
2 = lemah
Skor
1 = sangat lemah
Untuk strength (kekuatan) dan opportunity (peluang) bernilai positif,
sedangkan untuk weakness (kelemahan)
dan threat (ancaman) bernilai
negatif.
Perhitungan
analisis SWOT
Untuk mengetahui letak titik koordinat
x:
S – (-W) = x
37 – (-17) = 20
Untuk
mengetahui letak titik koordinat y:
O
– (-T) = y
24 – (-16) = 8
Jadi, titik koordinat (x,y) adalah
(20,8) maka Puskesmas Jongaya berada pada kuadran I yang berarti posisi
Puskesmas sedang berada pada kondisi baik (progresif). Berikut adalah grafik
analisis SWOT Puskesmas Jongaya.
Grafik Analisis SWOT
Dari grafik diatas, dapat dilihat bahwa
titik koordinat berada pada kuadran I yang berarti bahwa Puskesmas Jongaya
berada dalam posisi baik (progresif).
Keterangan:
1.
Kuadran
I :
merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Organisasi tersebut memiliki
kekuatan dan peluang, sehingga dapat mengarahkan seluruh potensi internal
organisasi untuk memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan
dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif.
2.
Kuadran
II :
meskipun menghadapi berbagai ancaman, organisasi ini masih memiliki kekuatan
dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diverifikasi.
Diverifikasi yakni membuat strategi yang berbeda (lain dari biasanya) dengan
memanfaatkan kekuatan internal, sehingga di masa yang akan datang memungkinkan
terciptanya peluang.
3.
Kuadran
III :
organisasi mendapat peluang (eksternal) yang sangat besar, tetapi dilain pihak,
ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus organisasi ini adalah
meminimalkan masalah-masalah internal organisasi sehingga dapat merebut peluang
dari luar tersebut dengan baik.
4.
Kuadran
IV :
ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, organisasi tersebut
menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. Strategi yang digunakan
yakni mempertahankan diri untuk membangun kekuatan internal dan meminimalisir
kelemahan.
BAB
V
VISI,
MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI Dan KEBIJAKAN PUSKESMAS JONGAYA
A.
Visi
“
Mewujudkan pelayanan kesehatan yang terstandar di wilayah kerja Puskesmas
Jongaya ”
B.
Misi
1.
Menyediakan pelayanan kesehatan yang
merata dan terjangkau
2.
Menyediakan pelayanan kesehatan berbasis
teknologi
3.
Menciptakan lingkungan sehat berbasis
masyarakat
4.
Meningkatkan peran serta masyarakat
untuk mendukung perilaku sehat
C.
Tujuan
Terselenggaranya
pelayanan kesehatan yang merata dan
terjangkau guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas Jongaya.
D.
Sasaran
Memaksimalkan
kepuasan pelanggan dan meminimalkan komplain
E.
Strategi
1.
Meningkatkan akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan yang berkualitas.
2.
Meningkatkan sistem surveilans,
monitoring, dan informasi kesehatan.
3.
Menggerakkan dan memberdayakan
masyarakat untuk hidup sehat.
4.
Menggalakkan perilaku hidup bersih dan
sehat dengan mendominasikan kegiatan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat).
F.
Kebijakan
1.
Penerapan sistem manajemen mutu yang
berstandar iso 9001:2008
2.
Berupaya meningkatkan kinerja sesuai
indikator yang telah ditetapkan
3.
Senangtiasa berupaya melakukan perbaikan
sistem secara berkesinambungan
4.
Berupaya meningkatkan sumber daya
manusia dalam bidang pelayanan kesehatan
BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR, KELOMPOK
SASARAN DAN SUMBER DANA
A.
Rencana Program dan Kegiatan
1.
Promosi Kesehatan
a.
Pemantauan PHBS tatanan Rumah Tangga
b.
Penyuluhan KB, penyuluhan PHBS rumah tangga, penyuluhan
gizi, penyuluhan kesehatan lingkungan, penyuluhan tentang rokok, penyuluhan
kesehatan gigi dan mulut, pengukuran kesehatan jiwa, penyuluhan penyakit
menular dan penyuluhan penyakit tidak menular.
2.
Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan KB
a.
Melakukan kunjungan rumah bumil dalam
rangkah konseling bumil dan keluarga pendamping P4K
b.
Melakukan kunjungan rumah/melacak bumil/bayi
c.
Melakukan kunjungan rumah untuk memantau
dan membina bumil/bayi
d.
Memberikan konsumsi pada bumil dan
balita
3.
Upaya perbaikan gizi masyarakat
a.
Penimbangan dan pemantauan status gizi
b.
Pemberian vit. A
c.
Pelacakan gizi buruk / kurang / 2T
d.
Pemberian garam iodium di masyarakat
e.
Pembinaan KADARZI
f.
Pembinaan KGM
g.
Pembinaan PMT Penyuluhan
h.
PMT bumil KEK
i.
Kelas Ibu Balita
4.
Upaya kesehatan USILA
a.
Pengukuran berat badan
b.
Pengukuran tinggi badan
c.
Pengukuran tekanan darah
5.
Upaya kesehatan sekolah /UKS
a.
Kegiatan penjaringan kesehatan di SD/ MI
b.
Pembinaan UKS/ UKGS di SD/MI
c.
Pelatihan dokter kecil
d.
Penyuluhan di SD/MI
6.
Upaya P2M/PTM
a.
Pelacakan kasus baru TB dan Kusta di
masyarakat
b.
Pemeriksaan kontak TB dan Kusta
c.
Pelacakan kasus mangkir minum obat
penderita TB dan Kusta
d.
Penyuluhan keluarga penderita, kader,
dan tokoh masyarakat sebagai PMO (pengawasan meneLan obat)
e.
Pemantauan penderita TB/MDR
7.
Upaya kesehatan lingkungan
a.
Menggalakkan perilaku hidup bersih dan
sehat dengan mendominasikan kegiatan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat)
yaitu 5 pilar STBM :
VI. Stop
BABS (Buang Air Besar Sembarangan)
VII. Cuci
tangan pakai sabun dan air yang mengalir
VIII.
Pengelolaan air minum dan makanan yang
aman
IX. Pengelolaan
sampah yang benar
X. Pengelolaan
limbah yang aman
b.
Melakukan insfeksi sanitasi saluran air bersih
dan kaporisasi
c.
Melakukan pengawasan rumah sehat
d.
Melakukan pembinaan dan pengawasan
terhadap tempat-tempat umum (TTU) dan tempat pengolahan makanan (TPM)
e.
Melaksanakan promosi hygiene sanitasi di
sekolah-sekolah, serta pengawasan kantin dan sekolah
f.
Melakukan penyuluhan kesehatan
lingkungan
8.
Upaya kesehatan gigi dan mulut
9.
Upaya perkesmas
Asuhan perawatan yang di arahkan
kepada keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat (keluarga binaan)
10. Upaya
kesehatan jiwa
11. Upaya
kesehatan indra
a.
Pemeriksaan indra penglihatan (mata)
b.
Pemeriksaan indra pendengaran (telinga)
12. Upaya
kesehatan kerja
13. Upaya
pembinaan batra
14. Upaya
Pokja HIV/IMS
a.
Klinik VCT
1)
Pelayanan konseling didalam gedung
2)
Mobile VCT terhadap sasaran berisiko
tertular HIV
3)
Penyuluhan terhadap kelompok beresiko/ masyarakat
umum
b.
Klinik CST
1)
Konseling pra ART dan kepatuhan obat
2)
Pelayanan pengobatan ARV bagi klien HIV
positif atau disertai infeksi oportunistik
3)
Mobile klinik ke lapas/rutan
c.
Klinik MMT
1)
Asismen terhadap klien pengguna nerkoba
suntik yang ingin beralih keprogram MMT
2)
Pelayanan MMT setiap hari di dalam
gedung
d.
Klinik IMS
1)
Konseling, pemeriksaan dan pelayanan
pengobatan terhadap klien IMS
2)
Mobile klinik terhadap kelompok-kelompok
beresiko seperti panti pijat
e.
Kolaborasi TB-HIV
1)
Pemeriksaan skrining TB bagi klien HIV
positif
2)
Konseling HIV bagi penderita TB
f.
IPWS
Melaksanakan
asesment dan tindak lanjut terhadap pengguna napsa yang datang ke pelayanan
untuk melaporkan diri sendiri atau keluarganya.
g.
LASS
Pelayanan
pertukaran jarum suntik terhadap pengguna narkoba suntik.
B.
Indikator, Kelompok Sasaran, dan Sumber Dana
No
|
Indikator
|
Kelompok Sasaran
|
Kondisi kinerja
pada awal
periode
|
Target capaian setiap
tahun
|
Kondisi kinerja
pada akhir periode
|
Sumber
Dana
|
||||
Tahun 0
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|||||
1
|
Promosi kesehatan :
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Pengetahuan masyarakat tentang PHBS RT, KB, Kesehatan gigi dan mulut,
makanan bergizi, bahaya rokok, penyakit menular dan tidak menular meningkat
|
Masyarakat
|
84.50 %
|
89 %
|
95 %
|
100%
|
100%
|
100%
|
100%
|
APBD
|
|
2.
|
Kesehatan Ibu dan Anak:
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1.
Penurunan angka kematian ibu dan anak
|
Ibu dan
anak
|
80 %
|
87%
|
95%
|
100%
|
100%
|
100%
|
100%
|
APBD
|
|
2.
Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran bumil
mengenai makanan bergizi
|
Ibu hamil
|
90 %
|
95 %
|
100 %
|
100%
|
100%
|
100%
|
100%
|
APBD
|
|
3.
Meningkatnya kunjungan bumil untuk memeriksakan kehamilan
|
Ibu hamil
|
80 %
|
87 %
|
95 %
|
100 %
|
100%
|
100%
|
100%
|
APBD
|
|
4.
Meningkatnya penggunaan alat kontrasepsi
|
Ibu rumah tangga
|
75 %
|
80 %
|
85 %
|
90 %
|
95 %
|
100%
|
100%
|
APBD
|
|
3.
|
Perbaikan
gizi masyarakat:
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1.
Peningkatan status gizi masyarakat
|
Masyarakat
|
80 %
|
85 %
|
90 %
|
95 %
|
100%
|
100%
|
100%
|
APBD
|
|
2.
Penurunan angka gizi buruk
|
Penderita gizi buruk
|
90 %
|
95 %
|
100%
|
100%
|
100%
|
100%
|
100%
|
APBD
|
|
4.
|
Kesehatan
USILA:
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Meningkatnya
kesadaran USILA untuk mengunjungi posyandu USILA
|
Usia Lanjut
|
80 %
|
84 %
|
90 %
|
95 %
|
100
%
|
100
%
|
100
%
|
APBD
|
|
5.
|
upaya kesehatan sekolah/UKS
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Meningkatnya
jumlah cakupan imunisasi siswa di setiap sekolah
|
Siswa dan siswi
|
92,3 %
|
100
%
|
100
%
|
100
%
|
100
%
|
100
%
|
100
%
|
APBD
|
|
6.
|
P2M/PTM
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Menurunnya
jumlah kasus penderita TB dan kusta
|
Masyarakat
|
80 %
|
85 %
|
90 %
|
95 %
|
100
%
|
100
%
|
100
%
|
APBD
|
|
7.
|
Kesehatan Lingkungan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1.
Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk
berperilaku hidup bersih dan sehat
|
Masyarakat
|
100 %
|
100
%
|
100
%
|
100
%
|
100
%
|
100
%
|
100
%
|
APBD
|
|
2.
Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang
pengolahan sampah dan limbah yang benar
|
Masyarakat
|
80 %
|
90
%
|
100
%
|
100
%
|
100
%
|
100
%
|
100
%
|
APBD
|
|
3.
Terciptanya lingkungan sekolah yang asri
|
Masyarakat sekolah
|
90 %
|
100
%
|
100
%
|
100
%
|
100
%
|
100
%
|
100
%
|
APBD
|
BAB VII
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Rencana strategis merupakan suatu rencana jangka panjang yang bersifat
menyeluruh, memberikan rumusan ke mana organisasi akan diarahkan, dan bagaimana
sumberdaya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu
dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan dan juga merupakan sebuah alat
manajemen yang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk melakukan
proyeksi kondisi di masa depan, sehingga rencana strategis adalah sebuah
petunjuk yang dapat digunakan organisasi dari kondisi saat ini untuk mereka
bekerja menuju 5 sampai 10 tahun ke depan.
Dari data Puskesmas Jongaya terdapat beberapa program kerja, yaitu:
1.
Promosi
Kesehatan
2.
Upaya Kesehatan
Ibu, Anak, dan KB
3.
Upaya Kesehatan
Gigi dan Mulut
4.
Upaya
Kesehatan USILA
5.
Upaya Kesehatan
Lingkungan
6.
Upaya
Perbaikan Gizi
7.
Upaya
Kesehatan Sekolah
8.
Upaya
P2M/PTM
9.
Upaya
Perkesmas
10. Upaya Kesehatan Jiwa
11. Upaya Kesehatan Indra
12. Upaya Kesehatan Kerja
13. Upaya Pembinaan Batra
14. Upaya Pokja HIV/IMS
Berdasarkan hasil analisis SWOT yang telah
dilakukan, Puskesmas Jongaya berada pada kuadran I yang berarti
posisi Puskesmas sedang berada pada kondisi baik (progresif).
B.
SARAN
Diharapkan Puskesmas Jongaya dapat mengembangkan
strategi agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan dari puskesmas rawat jalan
menjadi puskesmas rawat inap dengan memanfaatkan standar ISO yang telah
ditetapkan sehingga Puskesmas Jongaya mampu menjadi pusat pelayanan kesehatan
yang terstandar sesuai dengan visi Puskesmas Jongaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar