BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah
gizi merupakan masalah yang ada di tiap-tiap negara, baik negara miskin, negara
berkembang dan negara maju. Negara miskin cenderung dengan masalah gizi kurang,
hubungan dengan penyakit infeksi dan negara maju cenderung dengan masalah gizi
lebih.
Saat
ini di dalam era globalisasi dimana terjadi perubahan gaya hidup dan pola
makan, Indonesia menghadapi permasalahan gizi ganda. Di satu pihak masalah gizi
kurang yang pada umumnya disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya persediaan
pangan, kurang baiknya kualitas lingkungan, kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang gizi. Selain itu masalah gizi lebih yang disebabkan oleh kemajuan
ekonomi pada lapisan masyarakat tertentu disertai dengan kurangnya pengetahuan
tentang gizi
Peningkatan
pendapatan pada kelompok masyarakat tertentu mengakibatkan perubahan gaya hidup
dan pola makan. Perubahan pola makan ini dipercepat dengan maraknya arus budaya
makanan asing yang disebabkan oleh kemajuan teknologi informasi dan globalisasi
ekonomi. Disamping itu perbaikan ekonomi menyebabkan berkurangnya aktifitas
fisik masyarakat tertentu. Perubahan pola makan dan aktifitas fisik ini
berakibat semakin banyaknya penduduk dengan golongan tertentu mengalami masalah
gizi lebih berupa kegemukan dan obesitas.
Prevalensi
overweight dan obesitas terus meningkat dengan cepat, khususnya diantara
anak-anak dan remaja pada sebagian negara di dunia. Overweight dan obesitas
khususnya jika disertai dengan lingkaran perut yang besar, turut memberikan
kontribusi yang signifikan pada permasalahan kesehatan, penurunan kualitas
hidup dan peningkatan biaya kesehatan. Dampak masalah gizi lebih pada orang
dewasa tampak dengan semakin meningkatnya penyakit degeneratif, seperti jantung
koroner, diabetes mellitus, hipertensi, dan penyakit hati.
B. Rumusan
Masalah
a.
Apa pengertian kelebihan
nutrisi/gizi ?
b.
Apa saja akibat dari kelebihan gizi ?
c.
Bagaimana pandangan Al-Qur’an mengenai kelebihan gizi
?
C. Tujuan
a.
Untuk mengetahui pengertian kelebihan nutrisi/gizi
b.
Untuk mengetahui apa saja akibat dari kelebihan gizi
c.
Untuk mengetahui pandangan Al-Qur’an mengenai
kelebihan gizi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kelebihan
Nutrisi/Gizi
Kelebihan nutrisi/gizi merupakan suatu keadaan yang dialami
seseorang yang mempunyai resiko peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan
metabolisme secara berlebihan. Atau gizi lebih terjadi jika terdapat
ketidakseimbangan antara konsumsi energi dan pengeluaran energi. Asupan energi
yang berlebihan secara kronis akan menimbulkan kenaikan berat badan, berat
badan lebih (overweight) dan obesitas. Makanan dengan kepadatan energi yang
tinggi (banyak mengandung lemak atau gula yang ditambahkan dan kurang mengandung
serat) turut menyebabkan sebagian besar keseimbangan energi yang positif ini.
selanjutnya penurunan pengeluaran energi akan meningkatkan keseimbangan energi
yang positif.
Faktor penyebab:
1.
Efek toksis yang membahayakan
2.
Kelebihan energy
3.
Kurang gerak
4.
Kemajuan ekonomi
5.
Kurang pengetahuan akan gizi seimbang
6.
Aktivitas fisik golongan masyarakat rendah
7.
Tekanan hidup/ stress
B.
Akibat Kelebihan Gizi
1.
Obesitas dan Overweigh
Obesitas
dan overweight adalah dua kata yang mempunyai arti yang berbeda dalam segi gizi
klinis, meskipun keduanya selalu disamaratakan dan disejajarkan penggunaanya.
a.
Obesitas
Obesitas
adalah kelebihan berat badan yang berasal dari lemak. Bila berat badan lebih
dari 120% berat badan standar. Seorang bayi atau anak yang kegemukan memiliki
kemungkinan lebih besar untuk tetap kegemukan pada masa pubertas dan dewasa.
Penimbunan lemak yang berlebihan pada kegemukan disebabkan oleh konsumsi energi
yang melebihi kebutuhan termasuk kebutuhan energi untuk pertumbuhan. Penyebab
gangguan keseimbangan energi antara lain adalah faktor keturunan, konsumsi
energi, dan pengeluaran energi.
1)
Faktor Keturunan
Angka-angka
yang menunjukkan bahwa faktor keturunan berpengaruh terhadap gangguan
keseimbangan energi adalah sebagai berikut:
a)
Bila bapak dan ibu tidak gemuk, kemungkinan anak
menjadi gemuk adalah 9%.
b)
Bila
bapak atau ibu gemuk, kemungkinan anak menjadi gemuk adalah 41-50%.
c)
Bila bapak dan ibu gemuk, kemungkinan anak menjadi
gemuk adalah 66-80%
Kadang-kadang sukar untuk membedakan
pengaruh faktor keturunan dengan faktor lingkungan, karena anak-anak yang
berasal dari orang tua gemuk ternyata cenderung meniru kebiasaan makan dan
gerak yang salah dari orang tuanya
2)
Konsumsi Energi
Konsumsi
energi yang berlebihan, terutama yang berasal dari karbohidrat, bisa menyebabkan
kegemukan. Kebutuhan energi yang bersifat individual perlu mendapat perhatian.
Frekuensi dan porsi makanan ternyata berpengaruh terhadap keseimbangan energi.
Makan sering secara teratur dalam porsi kecil tidak mudah menyebabkan kegemukan
dibandingkan dengan makan dalam jumlah banyak secara tidak teratur atau
melewati waktu makan.
3)
Pengeluaran Energi
Pengeluaran
energi yang menurun berpengaruh terhadap terjadinya kegemukan pada anak-anak.
Obesitas terjadi pada anak-anak yang menderita penyakit yang menyebabkan
aktivitas menurun.
Cara
yang digunakan untuk mengukur obesitas adalah Indeks Massa Tubuh dan Lingkar
Perut. Obesitas yang diukur dengan Indeks Massa Tubuh dapat dibagi menjadi
obesitas perifer dan obesitas sentral atau abdominal berdasarkan lingkar perut.
Bagi orang Asia, lingkar perut pada laki-laki harus kurang dari 90cm sementara
pada wanita kurang dari 80 cm.
Jadi, IMT yang melebihi 23 dengan lingkar perut lebih dari 90 cm pada laki-laki
dan 80 cm pada wanita dapat digolongkan kedalam obesitas abdominal. Etiologi obesitas sesungguhnya dapat dibagi dua, yaitu :
a)
Penyebab internal yang bisa berupa permasalahan
metabolisme (hormonal) atau pencernaan (enzimatik).
b)
Permasalahan eksternal yang berupa ketidakseimbangan
antara diet dan exercise sebagai akibat dari perubahan gaya hidup serta
modernisasi, termasuk pelbagai problem psikologis dan aktualisasi diri
b.
Overweight
Overweight
lebih mengacu pada kelebihan berat badan dibandingkan dengan standar normal.
Bila berat badan 110-120% berat badan standar. Berat badan overweight bisa
berasal dari otot, tulang, organ- organ vital, dan sebagainya. Contoh dari
kasus Overweight adalah para binaragawan, mereka mungkin berat badanya lebih
daripada orang normal yang sama umurnya dengan mereka namun meski mereka lebih
berat, tidak bisa dikatakan sebagai obese karena kelebihan berat badanya
berasal dari otot.
2.
Hipertensi
Hipertensi adalah suatu keadaan di mana seseorang
mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang ditunjukkan oleh angka
systolic (bagian atas) dan angka bawah (diastolic) pada pemeriksaan tensi darah
menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa
(sphygmomanometer) ataupun alat digital lainnya. Nilai normal tekanan darah
seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan, tingkat aktifitas normal dan
kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHG. Dalam aktivitas sehari-hari, tekanan
darah normalnya adalah dengan nilai angka kisaran stabil. Tetapi secara umum,
angka pemeriksaan tekanan darah menurun saat tidur dan meningkat diwaktu
beraktifitas atau berolahraga.
a.
Gejala Hipertensi
Pada
umumnya gejala hipertensi tidak diketahui dengan pasti.
Sebagian besar penderita baru menyadari jika ia telah mengidap penyakt
hipertensi setelah terjadi komplikasi pada organ lain seperti ginjal, mata,
otak, dan jantung. Sakit kepala, mimisan,limbung dan mabuk sering dianggap
sebagai ciri-ciri hipertensi.
Data
pada sebuah klinik di Paris menyebutkan bahwa dari 1771 penderita penyakit
hipertensi yang tidak diobati, mengalami sakit kepala 40,5 %, berdebar 28,5 %,
sering buang air kecil waktu malam 20,4 %, rasa limbung 20,8 %, dan sering
mengalami telinga berdengung 13,8 %.
b.
Penyebab Hipertensi
Sebenarnya
ada beberapa penyebab hipertensi memang sering tidak kita
ketahui dan merasa hipertensi tersebut datang dengan sendirinya, Oleh karena
itu berikut ini adalah penyebab penyakit hipertensi tersebut
1) Usia
2) Keturunan
3) Kolestrol
4) Stress
3.
Diabetes
Diabetes
melitus, DM (bahasa Yunani: διαβαίνειν, diabaínein, tembus atau pancuran air)
(bahasa Latin: mellitus, rasa
manis) yang juga dikenal di Indonesia dengan istilah penyakit kencing manis
adalah kelainan metabolik yang disebabkan oleh banyak faktor, dengan simtoma
berupa hiperglikemia kronis dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan
protein, sebagai akibat dari defisiensi
sekresi hormon insulin atau
aktivitas insulin, defisiensi
transporter glukosa, atau keduanya.
b.
Gejala Diabetes
1)
Berat Badan Turun Tanpa Sebab
Berat
badan yang turun tanpa alasan tidak dengan pengaturan pola makan, baru sembuh
dari sakit atau melakukan kegiatan yang banyak dapat menjadi gejala diabetes
tipe 1. Ketika seseorang sudah terkena diabetes, tubuh tidak akan memakai
glukosa dengan baik, dan lemak akan berubah menjadi energi. Hal itulah yang
membuat seseorang kehilangan berat badan.
2)
Buang Air Kecil Lebih Sering
Diabetes
dapat membuat penderitanya sering buang air kecil dan tidak teratur. Hal ini
disebut juga sebagai poliuria.
3)
Sering Haus
Anda
akan merasa haus walau tidak banyak melakukan kegiatan yang berat. Ini terjadi
karena tubuh kehilangan kandungan air akibat poliuria tadi.
4)
Penglihatan Semakin Lemah
Tingkat
penglihatan Anda akan mulai tidak jelas. Hal ini karena adanya tingkatan pada
glukosa semakin bertambah. Glukosa tersebut akan banyak di sekitar lensa mata,
dan membuat mata Anda sering tidak fokus.
5)
Perubahan Warna Kulit
Bintik-bintik
hitam akan terlihat dalam kulit anda. Biasanya akan terlihat di bagian leher
dan menjadi salah satu gejala awal diabetes. Tubuh menghasilkan insulin dan
meningkatkan banyak pigmen, sehingga beberapa bagian kulit menjadi lebih gelap.
6)
Mudah Lelah
Anda
lebih gampang kelelahan walau tanpa banyak aktifitas. Waspadai gejala ini
karena ini merupakan gejala diabetes.
7)
Sering Merasa Lapar
Kadar
insulin dapat menambah lapar walau sudah makan lebih banyak dari biasanya.
Dorongan rasa lapar ini akan semakin menambah nafsu makan dan dinamakan dengan
polifagia.
8)
Butuh Waktu Lama Luka untuk Sembuh
Jika
anda mempunyai luka yang sulit sembuh kemungkinan anda adalah penderita
Diabetes dan gejala yang harus diwaspadai.
9)
Sering Mengalami Infeksi Vagina dan Saluran Kemih
Seringnya
mengalami peningkatan glukosa yang berlebihan, dan anda lebih sering mengalami
infeksi khususnya pada vagina dan saluran kandung kemih, bisa jadi ini adalah
gejala diabetes.
10) Kaki
Mati Rasa Saat Ditusuk Jarum
Indikasi
lain diabetes seperti adanya penurunan fungsi saraf yang membuat anda tidak
sakit saat tertusuk jarum atau sering kesemutan. Waspada gejala ini, karena
mungkin anda menderita penyakit Diabetes.
c.
Penyebab Diabetes
1)
Malas bergerak
Gaya
hidup pasif seperti kebiasaan duduk terlalu lama di depan televisi, komputer,
memilih naik lift daripada naik tangga, dan jarang berolahraga bisa memicu
timbulnya diabetes. Karena semakin sedikit bergerak, semakin sedikit pula
kalori tubuh kita yang terbakar. Penelitian di Harvard AS membuktikan
jika kebiasaan menghabiskan banyak waktu di depan tv punya risiko menderita
diabetes hingga 14 persen.
2)
Banyak konsumsi karbohidrat sederhana
Makanan
dan minuman seperti sirup, air bersoda, roti dan cake memang sulit dihindari.
Rasanya yang enak dan manis cenderung membuat kita untuk mengkonsumsinya lebih
banyak. Padahal kita tidak tahu berapa banyak takaran gula yang terkandung di
dalam makanan dan minuman tersebut. Karbohidrat sederhana itulah yang bisa membuat
simpanan gula darah dalam tubuh kita berlebih.
3)
Kurang Tidur
Gaya
hidup seperti pola & kualitas tidur yang tidak baik juga bisa memicu
timbulnya diabetes. Penelitian menunjukkan, kurang tidur akan mempengaruhi
kemampuan tubuh untuk memetabolisme gula dengan benar, karena menurunkan kadar
insulin dalam tubuh kita.
4)
Kebiasaan Merokok
Biasanya
orang hanya tahu merokok hanya dapat membahayakan jantung, paru-paru, kehamilan
dll. Namun, tanpa kamu sadari, merokok juga bisa merusak organ pankreas dan
hati. Padahal hormon insulin yang berkaitan langsung dengan diabetes ini
diproduksi langsung di dalam kelenjar pankreas.
5)
Stress atau depresi
Penyebab
diabetes mellitus tidak hanya disebabkan karena makanan gula saja.
Faktor psikologis seperti stress pun menjadi salah satu penyebabnya. Penelitian
dari Harvard School of Public Health pun menyebutkan bahwa wanita yang depresi,
presentase untuk terkena diabetes adalah 17 %.
4.
Hipertiroid
Kelebihan
yodium di dalam tubuh dikenal juga sebagai hipertiroid. Hipertiroid terjadi
karena kelenjar tiroid terlalu aktif memroduksi hormon tiroksin. Biasanya
ditandai gejala mudah cemas, lemah, sensitif terhadap panas, sering
berkeringat, hiperaktif, berat badan menurun, nafsu makan bertambah, jari-jari
tangan bergetar, jantung berdebar-debar, bola mata menonjol serta denyut nadi
bertambah cepat dan tidak beraturan.Untuk memenuhi kecukupan yodium sebaiknya
di dalam menu sehari-hari sertakan bahan bahan pangan yang berasal dari laut.
Kebutuhan yodium perhari sekitar 1-2 mikrogram per kg berat badan. Kecukupan
yang dianjurkan sekitar 40-120 mikrogram/ hari untuk anak sampai umur 10 tahun,
150 mikrogram/ hari untuk orang dewasa. Untuk wanita hamil dan menyusui
dianjurkan tambahan masing-masing 25 mikrogram dan 50 mikrogram/ hari.
5.
Stroke
Stroke
adalah serangan otak yang timbulnya mendadak akibat tersumbat atau pecahnya pembuluh
darah otak. Dengan kata lain penyakit stroke ini merupakan penyakit pembuluh
darah otak (serebrovaskuler) yang ditandai dengan kematian jaringan otak
(infark serebral) hal ini disebabkan karenakan adanya penyumbatan, penyempitan
atau pecahnya pembuluh darah menuju otak sehingga pasokan darah dan oksigen ke
otak berkurang dan menimbulkan serangkaian reaksi biokimia yang akan merusakkan
atau mematikan sel-sel saraf otak.
Jumlah
penderita stroke di Indonesia semakin meningkat tiap tahunnya. Pada akhir tahun 2012 lalu, sebuah lembaga mencatat telah terjadi
sekitar 500.000 kasus penderita stroke dengan angka 12.500 orang meninggal
akibat penyakit tersebut. Sementara sisanya mengalami cacat, baik ringan maupun
berat. Karena itu pengobatan awal serta pencegahan menjadi perang penting dalam
memerangi stroke.
a.
Penyebab stroke
Ada dua
faktor yang merupakan penyebab stroke yaitu resiko medis dan resiko perilaku
1)
Faktor risiko medis
Faktor
resiko medis yang menyebabkan atau memperparah stroke antara lain hipertensi
(penyakit tekanan darah tinggi), kolesterol, arteriosklerosis (pengerasan
pembuluh darah), gangguan jantung, diabetes, riwayat stroke dalam keluarga
(faktor keturnan) dan migren (sakit kepelah sebelah). Menurut data statistik
80% pemicu stroke adalah hipertensi dan arteriosklerosis.
2)
Faktor risiko perilaku
Faktor
resiko perilaku disebakan oleh gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat
seperti kebiasaan merokok, menkonsumsi minuman bersoda dan beralkohol gemar
mengkonsumsi makanan cepat saji (fast food dan junk food). Faktor resiko
perilaku lainnya adalah kurangnya aktifitas gerak / olah raga dan obesitas.
Salah satu pemicunya juga adalah susasana hati yang tidak nyaman seperti sering
marah tanpa alasan yang jelas.
b.
Gejala Serangan Stroke
Pada tingkat awal, masyarakat, keluarga dan setiap
orang harus memperoleh informasi yang jelas dan meyakinkan bahwa stroke adalah
serangan otak yang secara sederhana mempunyai lima tanda-tanda utama yang harus
dimengerti dan sangat difahami. Hal ini penting agar semua orang mempunyai
kewaspadaan yang tinggi terhadap bahaya serangan stroke.
Tanda-tanda utama serangan stroke :
1)
Rasa bebal atau mati mendadak atau kehilangan rasa dan
lemas pada muka, tangan atau kaki, terutama pada satu bagian tubuh saja
2)
Rasa bingung yang mendadak, sulit bicara atau sulit
mengerti
3)
Satu mata atau kedua matamendadak kabur
4)
Mendadak sukar berjalan, terhuyung dan kehilangan
keseimbangan
5)
Mendadak merasa pusing dan sakit kepala tanpa
diketahui sebab musababnya
Selain itu, harus dijelaskan pula kemungkinan munculnya
tanda-tanda ikutan lain yang bisa timbul dan atau harus diwaspadai, yaitu;
1)
Rasa mual, panas dan sangat sering muntah-muntah
2)
Rasa pingsan mendadak, atau merasa hilang kesadaran
secara mendadak
C.
Al-Qur’an tentang Kelebihan Gizi/Nutrisi
Dalam alquran
telah ditetapkan oleh Allah mengenai
ukuran yang benar dalam soal makanan, dalam firmanNya:
الْمُسْرِفِينَ يُحِبُّ لَا إِنَّهُ تُسْرِفُوا وَلَا وَاشْرَبُوا
وَكُلُوا مَسْجِدٍ كُلِّ عِنْدَ زِينَتَكُمْ خُذُوا آدَمَ بَنِي يَا
“Hai anak
Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan
minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berlebih-lebihan.”(Q.S. Al-A’raf:31)
مُبِينٌ عَدُوٌّ لَكُمْ إِنَّهُ ۚالشَّيْطَانِ
خُطُوَاتِ تَتَّبِعُوا وَلَا طَيِّبًا حَلَالًا الْأَرْضِ فِي مِمَّا كُلُوا النَّاسُ
أَيُّهَا يَا
“Hai sekalian
manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan
janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; Karena Sesungguhnya syaitan
itu adalah musuh yang nyata bagimu.”(Q.S. Al-Baqarah:168)
Alquran menganggap gizi adalah sarana bukan tujuan. Ia
merupakan sarana penting untuk mencapai tujuan kehidupan manusia. Alloh
menciptakan di dalam diri manusia naluri yang selalu cenderung untuk makan,
disamping menetapkan hikmah bahwa kecenderungan ini disertai dengan indera
untuk merasakan makanan dan organ pencernaan. Tetapi berlebihan ketika
merasakan kelezatan pada makanan dan minuman hanyalah menurunkan manusia pada
derajat yang setingkat dengan binatang. Dan ini merupakan bagian dari
karakteristik orang-orang kafir yang menentang.
Dalam berbagai hal, keseimbangan merupakan derajat
yang tertinggi. Dan keseimbangan inilah yang menjadi maksud dalam penekanan
ayat suci di atas “makan dan minumlah dan janganlah berlebih-lebihan”. Dalam
ayat ini terdapat seruan agar manusia makan dan minum kemudian diikuti dengan
peringatan secara langsung agar mereka tidak berlebih-lebihan dalam hal itu.
Prinsip-prinsip pokok mengenai keseimbangan dalam soal
makanan dan minuman telah disepakati oleh para nabi, orang bijak, serta para
dokter. Luqman al Hakim misalnya,
menasehati anaknya dengan mengatakan: “apabila
engkau makan maka peliharalah perutmu”. Kemudian Umar bin khattab memberikan peringatan
dalam soal perut dan berkata: “jagalah
perut kalian dari soal makanan, sesungguhnya makanan merusak badan dan
menyebabkan penyakit”. Peringatan yang paling jelas dalam soal ini
ditemukan di dalam sebuah hadits
Rasulullah :
“Apa yang memenuhi usus bani
Adam ‘alaihi salam sungguh jelek bagi perutnya, bagi anak Adam ‘alaihi salam
beberapa suap yang dapat menegakkan sumsumnya itu mesti dilakukan, maka
sebaiknya sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiga untuk
bernafas”.
Berlebih-lebihan dalam makanan yang dimaksud
adalah mengkonsumsi makanan dalam
jumlah melampaui kebutuhan tubuh, menelan makanan dengan cepat tanpa melalui
proses pengunyahan dengan baik, hal ini disebut dengan asy syurhu (kelahapan),
ini biasanya terjadi karena faktor-faktor psikis yang beragam seperti kebosanan
mengunyah yang biasanya terjadi bagi tubuh, atau sebab-sebab yang terkait
dengan kelezatan, atau mungkin karena gairah dan nafsu makan yang kurang
seperti terjadi pada orang kelebihan gizi dan timbul dampak penyakit seperti
yang telah di bahas di atas.
Untuk mengatasi semua jenis penyakit diatas kunci
utamanya adalah pola makan gizi seimbang.Gizi seimbang adalah susunan makanan
sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan
kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi
makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB) ideal.
Jika seseorang mengalami kekurangan gizi, yang terjadi
akibat asupan gizi di bawah kebutuhan, maka ia akan lebih rentan terkena
penyakit dan kurang produktif. Sebaliknya, jika memiliki kelebihan gizi akibat
asupan gizi yang melebihi kebutuhan, serta pola makan yang padat energi
(kalori) maka ia akan beresiko terkena berbagai penyakit seperti diabetes,
tekanan darah tinggi, penyakit jantung dsb. Karena itu, pedoman gizi seimbang
disusun berdasarkan kebutuhan yang berbeda pada setiap golongan usia, status
kesehatan dan aktivitas fisik.
Untuk membantu setiap orang memilih
makanan dengan jenis dan jumlah yang tepat, kebutuhan asupan gizi
divisualisasikan dalam bentuk Tumpeng Gizi Seimbang (TGS), yang terdiri atas
potongan-potongan tumpeng. Luasnya potongan menunjukkan porsi yang harus
dikonsumsi setiap hari. TGS dialasi air putih, artinya air putih merupakan
bagian terbesar dari zat gizi esensial bagi kehidupan untuk hidup sehat dan
aktif.
Pada bagian bawah tumpeng terdapat prinsip
gizi seimbang yang lain, seperti manjalankan pola hidup bersih, aktivitas fisik
dan olahraga teratur serta senantiasa menjaga dan memantau berat badan.
Pahami dan praktikkan pola hidup sehat
dengan prinsip gizi Seimbang untuk menjaga keadaan gizi tetap baik, yang akan
bermanfaat bagi kesehatan kita.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gizi
lebih terjadi jika terdapat ketidakseimbangan antara konsumsi energi dan
pengeluaran energi. Gizi lebih dibagi menjadi dua golongan yaitu overweight dan
obesitas. Obesitas adalah kelebihan berat badan yang berasal dari lemak
sedangkan overweight lebih mengacu pada kelebihan berat badan dibandingkan
dengan standar normal. Prevalensi obesitas berkaitan dengan interaksi faktor
lingkungan seperti asupan energi, aktifitas fisik, faktor genetik serta umur.
Faktor
yang menyebabkan terjadinya obesitas adalah pola makan, karakteristik individu,
hereditas, psikologi, aktivitas fisik dan gaya hidup. Dari hasil yang diperoleh
dari penelitian tersebut yang paling berhubungan dengan kejadian obesitas
sentral adalah pola makan yaitu asupan karbohidrat yang berlebihan.
B. Saran
Dengan
memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,yang telah melimpahkan
rahmat-Nya karena atas perkenaan-Nya,maka makalah tentang kelebihan gizi ini dapat diselesaikan dengan waktu yang ditentukan.
Semoga
makalah yang telah di tulis ini dapat bermanfaat bagi semua masyarakat pada
umumnya dan bagi mahasiswa Agroteknologi pada khususnya. Apabila ada kesalahan
dalam penyusunan makalah ini,penyusun mohon maaf yang sebesar-besarnya,dan
segala saran dan kritikan yang membangun sangat penyusun harapkan dari pembaca
demi pengembangan keterampilan menulis selanjutnya.Kiranya penyelesaian makalah
ini dapat bermanfaat bagi semuanya.
DAFTAR
PUSTAKA
Almatsier, S.2009. Prinsip Dasar Ilmu
Gizi. Jakarta: Gramedia.
Gibney, Michael
J et al.2008.Gizi Kesehatan Masyarakat.Jakarta: EGC
Hartono,Andry.2006.Terapi Gzi dan Diet Rumah
Sakit. Jakarta: EGC
Mursito, B.2003.
Ramuan Tradisional untuk Pelangsing Tubuh. Jakarta: Swadaya
http://www.ilmugizi.info/pdf/makalah-kelebihan-gizi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar