Tugas Individu
MEKANISME DASAR
PENYAKIT
“KANKER PAYUDARA”
OLEH
:
NUR
MUSLIMAH.N
70200113092
KESMAS
C
JURUSAN KESEHATAN
MASYARAKAT
FAKULTAS
ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
2014
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh.
Puji syukur kita panjatkan atas khadirat Allah SWT yang
telah memberi kesehatan, kesempatan, serta kelancaran dalam menyelesaikan
makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini yang
berjudul “KANKER PAYUDARA.”
Banyak kendala yang saya hadapi. Namun berkat dorongan,
bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak. Sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan tepat pada waktunya. Kesadaran kita bahwa kesempurnaan
hanya milik Allah SWT.
Untuk itu
segala kesalahan di dalam penulisan makalah ini mohon kiranya untuk di berikan
kritik, masukan, serta saran demi mendapatkan makalah yang dapat berguna bagi
kita semua. Mudah- mudahan makalah ini memiliki banyak manfaat bagi kita semua.
Penyusun
,
DAFTAR ISI
SAMPUL ........................................................................................................ ………………...
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ………………... 1
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ………………… 2
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... ………………... 3
A. Latar
belakang.................................................................................... ………………... 3
B. Rumusan
masalah ............................................................................ ………………... 3
C. Tujuan
……………………………………………………………………………………………… 4
D. Manfaat
............................................................................................. ……………….. 4
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... ……………….. 5
A. Definisi
Kanker Payudara.................................................................... ……………….. 5
B. Factor
Risiko Kanker Payudara........................................................... ………………... 5
C. Tanda dan
Gejala Kanker Payudara.................................................... ……………….. 6
D. Pencegahan
Kanker Payudara............................................................ ……………….. 9
E. Pengendalian
Kanker Payudara.......................................................... ………………... 12
F. Pandangan
Islam Tentang Penyakit Kanker Payudara....................... ……………….. 14
BAB III
PENUTUP ........................................................................................... ………………... 16
A. Kesimpulan ........................................................................................ .……………….. 16
B. Saran .................................................................................................. .……………….. 16
DAFTAR
PUSTAKA ......................................................................................... .……………….. 17
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Penyakit kanker merupakan suatu
penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang abnormal
(tidak normal) dan pertumbuhannya tidak terkontrol. Ahli pengobatan telah
menyatakan bahwa penyakit kanker disebabkan oleh banyak factor. Di Indonesia
terdapat 10 jenis kanker yang paling banyak diketahui secara umum. Yaitu kanker
serviks, urteri, payudara,kulit.
Dan dari 10 jenis kanker tersebut,
kanker payudara yang termasuk jenis kanker yang paling banyak diderita oleh
kaum wanita di Indonesia setelah kanker leher rahim terakhir ini. Dan hal dapat
menyebabkan kematian.
Kanker payudara (carcinoma mammae)
merupakan suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma.
Kanker payudara dapat terjadi di bagian mana saja dalam payudara, tetapi
mayoritas pada kuadran atas terluar dimana sebagian besar jaringan payudara
terdapat.
Dalam menentukan lokasi kanker
payudara payudara, payudara di bagi menjadi 4 kuadran yaitu, kuadran lateral
(pinggir atas), lateral bawah, medial (tengah atas), dan median bawah.
B.
Rumusan masalah
1. Apa definisi dari kanker
payudara ?
2. Apa sajakah factor risiko
penyebab kanker payudara ?
3. Apa tanda dan gejala dari
kanker payudara ?
4. Bagaimana cara pencegahan
kanker payudara ?
5. Bagaimana cara
pengendalian kanker payudara ?
6. Bagaimana pandangan Islam
terhadap penyakit kanker payudara ?
C.
Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi
dari kanker payudara
2. Untuk mengetahui factor
risiko dari kanker payudara
3. Untuk mengetahui apa tanda
dan gejala dari kanker payudara
4. Untuk mengetahui bagaimana
cara pencegahan kanker payudara
5. Untuk mengetahui bagaimana
cara pengendalian kanker payudara
6. Untuk mengetahui bagaimana
pandangan islam terhadap penyakit kanker payudara.
D.
Manfaat
Dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
ingin menambah wawasan dan pengetahuan tentang penyakit kanker payudara dan
bagaimana cara pencegahan dan pengendalian penyakit tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi Kanker Payudara
Kanker adalah suatu penyakit yang
disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang abnormal dan
pertumbuhan yang tidak terkontrol. Sedangkan payudara /mamae/susu adalah
kelenjar yang terletak di bawah kulit dan di atas otot dada. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa kanker payudara adalah kanker pada kelenjar mammae. Ini adalah
jenis kanker paling umum yang diderita oleh kaum wanita.
Penyakit ini telah diteliti oleh
World Health Organization (WHO) dimasukkan ke dalam International Classification of Deseases (ICD). Berdasarkan
data dari America Cancer Society sekitar 1,3 juta wanita terdiagnosis menderita
kanker payudara dan tiap tahunnya diseluruh dunia kurang lebih 465.000 wanita
meninggal oleh karena penyakit ini.
Kanker payudara berdasarkan sifat
serangannya terbagi menjadi 2 (dua) yaitu, kanker payudara invasif dan kanker
payudara non invasif
a. Kanker Payudara Invasif
Sel kanker yang merusak saluran dan dinding kelenjar
susu serta menyerang lemak dan jaringan konektif payudara disekitarnya. Kanker
dapat bersifat invasive (menyerang) tanpa selalu menyebar (metastatic) ke
simpul limfe atau organ lain dalam tubuh.
b. Kanker Payudara Non
Invasif
Sel kanker terkunci dalam saluran susu dan tidak
menyerang lemak dan jaringan konektif payudara disekitarnya. Ductal Carcinoma
in situ (DCIS), merupakan bentuk kanker payudara non-invasif yang paling umum
terjadi (90%). Lobular Carcinoma in situ (LCIS) meski lebih jarang, justru
perlu lebih di waspadai karena merupakan tanda meningkatnya risiko kanker
payudara.
B.
Faktor Risiko Kanker
Payudara
Tidak seperti kanker leher rahim yang
dapat diketahui etiologi dengan perjalanan penyakitnya secara jelas. Kanker payudara
belum dapat dijelaskan. Akan tetapi, sudah banyak penelitian yang telah
dilakukan mengenai kanker payudara. Yang menunjukkan adanya beberapa factor
yang berhubungan dengan peningkatan risiko atau kemungkinan terjadinya kanker
payudara.
Perlu di ingat, apabila seorang
perempuan mempunyai factor risiko bukan berarti perempuan tersebut pasti akan
menderita kanker payudara, tetapi factor tersebut pasti akan meningkatkan
kemungkinan untuk terkena kanker payudara. Banyak perempuan yang mempunyai satu
atau beberapa factor risiko tetapi tidak pernah menderita kanker payudara
sampai akhir hidupnya.
Salah satu penelitian yang telah
dilakukan yaitu di sebuah kota di Indonesia bahwa factor risiko kanker payudara
meliputi :
1. Usia
Semakin bertambahnya umur meningkatkan risiko kanker
payudara
2. Riwayat obesitas
Risiko pada kegemukan akan meningkat karena
meningkatnya sintesis estrogen pada timbunan lemak yang berpengaruh terhadap
proses proliferasi jaringan payudara.
3. Riwayat keluarga ca.mammae
riwayat
keluarga yang positif adalah faktor risiko terbesar kanker payudara.
Wanita-wanita dengan satu orang dari keluarga menderita kanker payudara
mempunyai risiko dua kali lipat akan menderita kanker payudara, dan
wanita-wanita yang terdapat dua orang
menderita kanker payudara mempunyai risiko 14 kali lipat lebih besar akan
menderita kanker payudara, sedangkan 20% wanita yang menderita kanker payudara
mempunyai riwayat keluarga jauh yang menderita kanker payudara.
4. Pemberian asi
Risiko
wanita yang tidak menyusui akan lebih besar terserang kanker. Kondisi ini
dipengaruhi oleh mekanisme hormonal. Wanita menyusui akan mengeluarkan hormon
yang disebut prolaktin. Di dalam tubuh, hormon prolaktin tersebut akan menekan
paparan hormon estrogen dalam jumlah banyak dan waktu yang lama yang dapat
memicu terjadinya kanker payudara.
5. Menopause
6. Menarche usia dini
Risiko
terjadinya kanker payudara meningkat pada wanita yang mengalami menstruasi
pertama sebelum umur 12 tahun.
7. Riwayat keterpaparan radiasi
Radiasi
diduga meningkatkan risiko kejadian kanker payudara. Pemajanan terhadap radiasi
setelah masa pubertas lebih dari 1 jam sehari dan sebelum usia 30 tahun
meningkatkan risiko kanker payudara.
8. Memakai pil kb pada penderita tumor jinak payudara
9. Pernah mengalami infeksi, trauma, operasi tumor jinak payudara.
10. Penggunaan hormone dan kontrasepsi oral
11. Risiko TEV (Tromboemboli Vena) komplikasi yang sering terjadi pada
para penderita kanker.
12. Gaya hidup yang kurang sehat
Konstribusi
gaya hidup dalam peningkatan angka kejadian kanker payudara semakin dipertegas
dalam jurnal “Breast Cancer in Young Women in Limited – Resource Enviroment”
yang mengatakan bahwa gaya hidup yang tidak sehat dapat memperbesar risiko
terkena Kanker Payudara. Oleh sebab itu, angka kejadian kanker payudara terus
meningkat bahkan tidak hanya terjadi pada wanita diatas 50 tahun tetapi pada
usia yang tergolong muda.
C.
Tanda dan gejala kanker
payudara
Gejala dan pertumbuhan kanker
payudara tidak mudah dideteksi karena awal pertumbuhan sel kanker payudara
tidak dapat diketahui dengan mudah. Gejala umumnya baru di ketahui setelah
stadium kanker berkembang agak lanjut, karena pada tahap dini biasanya tidak
menimbulkan keluhan. Penderita merasa sehat, tidak merasa nyeri, dan tidak
menganggu aktivitas.
Gejala-gejala kanker payudara yang
tidak disadari dan tidak dirasakan pada stadium dini menyebabkan banyak
penderita yang berobat dalam kondisi kanker stadium lanjut. Hal tersebut akan
mempersulit penyembuhan dan semakin memperkcil peluang untuk disembuhkan.
Meskipun tingkat kematian untuk
kanker yang paling terus menurun di Kanada jumlah orang yang didiagnosis dengan
jenis kanker akan terus meningkat dengan meningkatnya populasi dan umur. Kanada
Cancer Society mengatakan : Di proyeksikan Kanada akan didiagnosis dengan
kanker pada tahun 2012 (total yang mengecualikan sekitar 81300 kasus baru proyeksi kanker kulit
nonmelanoma).
Bila kanker payudara dapat di ketahui
secara dini maka akan lebih mudah dilakukan pengobatan. Tanda yang mungkin
muncul pada stadium dini adalah terasa benjolan kecil di payudara yang tidak
terasa nyeri. Gejala yang timbul saat penyakit memasuki stadium lanjut semakin
banyak, seperti :
1. Timbul benjolan pada
payudara yang dapat diraba dengan tangan, makin lama benjolan ini makin
mengeras dan bentuknya tidak beraturan. Saat benjolan mulai membesar, barulah
menimbulkan rasa sakit (nyeri) saat payudara ditekan karena terbentuk penebalan
pada kulit payudara.
2. Bentuk, ukuran atau berat
salah satu payudara berubah karena terjadi pembengkakan.
3. Pembesaran kelenjar getah
bening di ketiak atau timbul benjolan kecil di bawah ketiak.
4. Bentuk atau arah puting
berubah, misalnya puting susu tertarik ke dalam dan yang tadinya berwarna merah
muda dan akhirnya menjadi kecoklatan.
5. Keluar darah, nanah, atau
cairan encer dari putting susu pada wanita yang sedang tidak hamil
6. Luka pada payudara sudah
lama tidak sembuh walau sudah diobati
7. Gatal-gatal pada payudara.
8. Rasa sakit yang tidak
berhubungan dengan menyusui atau menstruasi.
9. Kulit payudara mengerut
seperti kulit jeruk (peaud’orange) akibat dari neoplasma menyekat drainase
limfatik sehingga terjadi edema dan pitting kulit.
Pembagian stadium kanker payudara disesuaikan dengan
aplikasi klinik yaitu,
Stadium I : Tumor terbatas dalam
payudara, bebas dari jaringan sekitarnya, tidak ada fiksasi/infiltrasi ke kulit
dan jaringan yang dibawahnya (otot). Besar otot 1-2 cm dan tidak dapat
terdeteksi dari luar.
Stadium II : Tumor terbebas dalam
payudara, besar tumor 2,5-5 cm, sudah ada satu atau beberapa kelenjar getah
bening aksila yang masih bebas dengan diameter kurang dari 2 cm.
Stadium III A : Tumor sudah meluas
dalam payudara, besar tumor 5-10 cm, tapi masih bebas di jaringan sekitarnya,
kelenjar getah bening aksila masih bebas satu sama lain. Menurut data dari WHO,
87% kanker payudara ditemukan pada stadium ini.
Stadium III B : Tumor melekat pada
kulit atau dinding dada, kulit merah dan ada edema (lebih dari sepertiga
permukaan kulit payudara), ulserasi, kelenjar getah bening aksila melekat satu
sama lain atau ke jaringan sekitarnya dengan diameter 2-5 cm .
Stadium IV : Tumor seperti pada yang
lain (stadium I, II, III). Tapi sudah disertai dengan kelenjar getah bening
aksila suraklavikula dan metastasis jauh. Sel kanker sudah merembet menyerang
bagian tubuh lainnya, biasanya tulang, paru, hati, otak, kulit, limfa yang ada
didalam batang leher. Tindakan yang harus dilakukan adalah pengangkatan
payudara.
D.
Pencegahan kanker payudara
Pencegahan merupakan suatu usaha
mencegah timbulnya kanker payudara atau mencegah kerusakan lebih lanjut yang
diakibatkan kanker payudara. Usaha pencegahan dengan menghilangkan dan
melindungi tubuh dari karsinogen dan mengelola kanker dengan baik.
Usaha pencegahan kanker payudara
dapat berupa pencegahan primordial, pencegahan primer, pencegahan sekunder, dan
pencegahan tertier.
a. Primordial
Membiasakan pola hidup sehat sejak dini dan menjauhi
factor risiko kejadian kanker payudara. Seperti mengatur pola makan yang sehat,
seimbang, dan beragam serta mengontrol berat badan
Beberapa makanan yang diduga kuat memberikan efek
signifikan terhadap pencegahan penyakit kanker payudara adalah :
1. Gandum
Dalam hal ini, gandum dapat di komsumsi dalam bentuk
sereal dengan segelas susu setiap pagi. Setiap ½ gelas gandum memenuhi 10 gr
kebutuhan serat yang digunakan tubuh untuk menurunkan tingkat estrogen. Para
ahli berasumsi bahwa tingkat estrogen yang tinggi dalam tubuh akan merangsang
pertumbuhan kanker payudara.
2. Ikan salmon dan tuna
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di UCLA,
Amerika, ditemukan bahwa wanita yang tinggal di daerah dekat sungai dan
mengkomsumsi ikan salmon dan tuna setiap hari, memiliki risiko terkena kanker
payudara sangat kecil. Kandungan zat omega -3 pada ikan tersebut , diduga
sebagai penyebabnya.
3. Wortel dan bayam
4. Yoghurt
5. Jus jeruk
6. Susu kedelai
Kandungan Genestein yang terdapat dalam kedelai,
diduga memberikan efek proteksi bagi tubuh terhadap kanker. Konsumsi susu
kedelai dapat menekan kadar TEB (Terminal end buds) atau struktur yang
menyebabkan pertumbuhan mamari.
7. Minyak Zaitun
Antioksidan telah dipakai sejak lama untuk pencegahan
Kanker Payudara. Antioksidan golongan polyphenol merupakan suatu golongan yang
komponen penyusunannya bersifat lebih stabil sehingga digunakan dalam
pencegahan kanker payudara. Salah satu tanaman tradisional yang mengandung
polyphenol adalah minyak zaitun. Minyak zaitun merupakan produk minyak dari
buah tanaman olive. Tanaman olive merupakan tanaman tradisional dari daerah
Mediterrania.
b. Primer
Pencegahan primer dilakukan terhadap individu yang
memiliki risiko untuk terkena kanker payudara. Antara lain :
1. Meningkatkan kesadaran
akan payudara itu sendiri
Lebih dari 90% tumor payudara dideteksi oleh wanita
itu sendiri. Perhatian terhadap setiap perubahan pada payudara menjadi bagian
penting perawatan kesehatan wanita. Kemampuan wanita untuk “Breast Aware” akan
membantu proses pendeteksian dini kanker payudara. Ketelatenan wanita untuk
melakukan SADARI pada periode berbeda akan meningkatkan kemampuan Breast Aware
ini.
2. Control terhadap
penggunaan obat hormonal
3. Menelusuri riwayat
tumor/kanker payudara pada keluarga
4. Pemberian ASI
Memberikan ASI pada anak setelah melahirkan selama
mungkin dapat mengurangi risiko terkena kanker payudara. Hal ini di sebabkan
selama proses menyusui, tubuh akan memproduksi hormone oksitosin yang dapat
mengurangi produksi hormon estrogen. Hormone estrogen memegang peranan penting
dalam perkembangan sel.
5. Pemeriksaan payudara
sendiri (SADARI)
Semua wanita di atas umur 20 tahun sebaiknya melakukan
SADARI setiap bulan untuk menemukan ada tidaknya benjolan pada payudara.
Sebaiknya SADARI dilakukan pada waktu
5-7 hari setelah menstruasi terakhir ketika payudara sudah tidak membengkak dan
sudah menjadi lembut. Langkah-langkah SADARI dapat dilakukan sebagai berikut :
SADARI dengan berdiri :
a) Berdiri tegak dengan
tangan lurus kebawah atau lurus keatas
b) Perhatikan bentuk payudara
anda, apakah ada perubahan atau kelainan bentuk, benjolan, perubahan kulit
payudara atau puting susu
c) Pencet secara perlahan
putting payudara, kemudian amati apakah ada cairan / secret yang keluar.
SADARI dengan berbaring :
a) Berbaring dengan tangan
kanan di bawah kepala dan letakkan bantal kecil dibawah punggung kanan.
b) Raba payudara dengan
gerakan lurus dari sisi luar kearah dalam payudara,
c) Raba seluruh permukaan
dengan cara melingkar searah jarum jam. Kemudian rasakan jika ada benjolan yang
mencurigakan.
6. Pemeriksaan Payudara oleh
Tenaga Medis (SARANIS)
Jika pada SADARI, ditemukan tanda mencurigakan maka
segera ke pusat palayanan kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan mammografi.
Pemeriksaan Mammografi memiliki akurasi tinggi yaitu sekitar 90 %. Mammogarafi
adalah pemeriksaan radiologi khusus menggunakan sinar-X dosis rendah untuk
mendeteksi kelainan pada payudara seperti benjolan yang dirasakan pada
payudara, tetapi keterpaparan terus pada mammografi pada wanita yang sehat
merupakan salah satu factor risiko terjadinya kanker payudara.
Oleh karena itu, frekuensi mammografi akan disesuaikan
dengan tingkatan usia dan kebutuhan tes. Mammografi biasanya dianjurkan oleh
dokter untuk :
1. Evaluasi
Bila terdapat kelainan pada payudara, misalnya rasa nyeri
pada payudara, terasa benjolan pada payudara atau pada kelenjar getah bening
ketiak, terjadi perubahan warna,bentuk,konsistensi pada payudara dan keluar
cairan yang tidak normal dari putting payudara , kulit, atau putting.
2. Deteksi Dini
Untuk mendeteksi kanker payudara walaupun tidak ada
gejala sebagai bagian dari check up rutin.
Jika Kanker Payudara ditemukan lebih
dini, kesempatan untuk sembuh dari kanker ini adalah sangat tinggi dan
pengangkatan atau pembuangan terhadap payudara dapat jarang terjadi. Pada
umumnya, tumor yang lebih kecil , lebih mudah diangkat seluruhnya tanpa bahwa
harus mengangkat payudara seluruhnya (hanya tumornya saja).
Penelitian di Amerika,Swedia,dan
Inggris telah di dapatkan Mammografi sangat berguna untuk deteksi kanker payudara
terutama bila dikerjakan bersama-sama dengan pemeriksaan fisik penderita.
E.
Pengendalian Kanker
Payudara
Salah
satu jenis kanker yang paling ditakuti oleh para kaum wanita adalah kanker
payudara. Salah satu penyebabnya adalah karena penyakit ini tidak dapat
disembuhkan jika ditemukan pada stadium lanjut. Semakin dini kanker payudara
ditemukan, kemungkinan sembuhnya semakin besar, namun jika ditemukannya pada
stadium lanjut, maka harus dilakukan pengangkatan payudara.
Pada
stadium lanjut, kanker payudara bias juga menyebar ke organ-organ lain seperti
hati, tulang, paru-paru, dan otak. Jenis tindakan pengendalian bagi penderita
Kanker yang positif Kanker Payudara agar dapat dilakukan pengobatan dan
penanganan yang tepat seperti,
a.
Pembedahan
Pembedahan dilakukan pada penderita yang berada pada stadium I
dan II. Tindakan pembedahan dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu :
1.
Masektomi radikal
(lumpektomi)
Yaitu, operasi pengangkatan sebagian
dari payudara. Operasi ini selalu diikuti dengan pemberian radioterapi.
Biasanya lumpektomi di rekomendasikan pada penderita yang besar tumornya kurang
dari 2 cm dan letaknya dipinggir payudara.
2.
Masektomi total (masektomi)
Yaitu, operasi pengangkatan seluruh payudara saja, tetapi bukan
kelejar diketiak.
3.
Modified Masektomi Radikal
Yaitu, operasi pengangkatan seluruh
payudara, jaringan payudara di tulang dada, tulang selangka dan tulang iga,
serta benjolan di sekitar ketiak.
b.
Radioterapi
Radioterapi
yaitu suatu penyinaran pada daerah yang terkena kanker dengan menggunakan sinar
X dan sinar gamma yang bertujuan membunuh sel kanker yang masih tersisa di
payudara setelah operasi.
Tindakan
ini mempunyai efek kurang baik seperti tubuh menjadi lemah, nafsu makan
berkurang, warna kulit di sekitar payudara berwarna hitam, serta Hb dan
leukosit cenderung menurun sebagai akibat dari radiasi. Pengobatan ini biasanya
diberikan bersamaan dengan lumpektomi atau masektomi.
c.
Kemoterapi
Kemoterapi
merupakan proses obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil cair atau kapsul atau
melalui infuse yang bertujuan membunuh kanker. System ini diharapkan mencapai
target pada pengobatan kanker yang kemungkinan telah menyebar ke bagian tubuh
lainnya. Dampak dari kemoterapi adalah pasien mengalami mual dan muntah serta
rambut rontok karena pengaruh obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi.
d.
Terapi Hormonal
Terapi
hormonal yaitu suatu metode untuk mengurangi pembentukan hormone yang dapat
menghambat laju perkembangan sel kanker. Terapi hormonal disebut juga dengan
therapy anti-estrogen karena system kerjanya menghambat atau menghentikan
kemampuan homon estrogen yang ada dalam menstimulus perkembangan kanker pada
payudara.
Timbulnya
kanker payudara ini memicu banyak hal yang dapat membuat si penderita menjadi
trauma yang berlebihan. Pertumbuhan pasca trauma memang tidak mudah kadang –
kadang penderita merasa sakit ketika ingin bangkit.
Nah yang harus dilakukan ada lima
aspek yaitu,
1.
Berhubungan dengan orang lain
2.
Kemungkinan – kemungkinan baru / prioritas hidup baru
3.
Pertumbuhan pribadi
4.
Perubahan spiritual
5.
Apresiasi kehidupan/ pengalaman hidup.
Hal
ini dapat terwujud dengan melakukan pendekatan – pendekatan terapi tingkah laku
kognitif (CBT), Dukungan Sosial (DS) dan Kelompok Kontrol (KK). Metode ini
telah di uji cobakan dan menurut hasil penelitian yang telah dilakukan di
sebuah Rumah Sakit kota Medan dengan memilih 15 partisipan pengidap kanker
payudara dan membagi menjadi 3 kelompok yang terdiri 5 orang tiap kelompoknya.
Kelompok pertama yaitu, CBT kelompok kedua DS, dan kelompok ketiga KK.
Setelah
mendapatkan hasilnya, ternyata kelompok CBT (terapi tingkah laku kognitif) lah
yang ternyata telah mampu mengubah pola pemikiran penderita yang dulunya sering
marah, putus asa, menyalahkan diri sendiri, menganggap dirinya tidak berguna
menjadi lebih baik. Perilaku para penderita telah mengalami perubahan yang
lebih memilki semangat untuk hidup.
F.
Pandangan Islam Tentang
Penyakit Kanker Payudara
Sebagian
besar manusia pasti sudah merasakan sakit. Penerimaan ketika sakit tentunya
berbeda antara yang satu dengan yang lain. Ada orang yang sakit flu dan batuk
saja merasa menerima musibah yang besar. Adapula orang mengidap kanker atau
tumor ganas, tetapi merasa lapang, menerima sakitnya dengan sabar karena dia
yakin bahwa semua penyakit datang dari Allah dan pasti ada obatnya. Sebenarnya
apa pengertian sakit menurut Islam ?
Dalam
hadist Thabrani dinyatakan bahwa “Seorang mukmin yang sakit, ia tidak
mendapatkan pahala dari sakitnya, namun diampuni dosa-dosanya ?. ini berarti
sakit pada manusia merupakan salah satu wujud kasih sayang Allah. Lalu, Apa
yang harus kita lakukan ketika sakit ? kita harus mengeluhkan sakit kepada
Allah dan ikhlas menerimanya. Disamping itu jangan lupa berobat kepada ahlinya.
Nabi
menjelaskan bahwa ada dua macam penyakit sesuai dengan keadaan manusia yang
terdiri dari tubuh jasad dan tubuh rohani. Untuk apa rohaniah adalah membaca
Al-Quran dan untuk sakit fisik adalah materi, diantaranya madu. Dalam salah
satu hadist riwayat Wailah bin Al Asqa ‘ disebutkan bahwa ketika seorang
sahabat mengeluh sakit kerongkongan kepada rasulullah, maka beliau bersabda :
“Bacalah
Al-Quran dan minumlah madu, karena membaca Al – Quran merupakan obat untuk
penyakit” dan yang harus kita ketahui bahwa setiap penyakit pasti ada obatnya.
Hal ini berdasarkan hadist yaitu :
Abu
Da’da berkata, bahwa Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah menurunkan
penyakit serta obat dan diadakannya bagi tiap penyakit obatnya, maka berobatlah
kamu, tetapi janganlah kamu berobat dengan yang haram”. (HR. Abu Daud)
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Kanker payudara adalah penyakit yang disebabkan oleh
pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang abnormal (tidak normal) dan
pertumbuhannya tidak terkontrol pada payudara. Kanker payudara dapat terjadi di
bagian mana saja dalam payudara, tetapi mayoritas pada kuadran atas terluar
dimana sebagian besar jaringan payudara terdapat.
2. Beberapa factor risiko
dengan kejadian kanker payudara yaitu usia, menopause, radiasi di daerah dada,
ada riwayat keluarga dengan kanker payudara, obesitas.
3. Gejala dan tanda yang
dapat ditimbulkan yaitu pada tahap dini biasanya tidak menimbulkan keluhan.
Penderita merasa sehat, tidak merasa nyeri, dan tidak menganggu aktivitas.
Namun pada stadium lanjut akan timbul sebuah benjolan, terjadi pembengkakan,
luka, hingga menimbulkan rasa sakit.
4. Pencegahan kanker payudara
dapat kita lakukan dengan menggunakan metode SADARI, serta pendeteksian secara
dini.
5. Namun, jika sudah terkena kanker kita dapat
melakukan pembedahan, kemoterapi, terapi hormonal, dan radioterapi.
6. Dalam islam dikatakan ada dua macam penyakit sesuai dengan keadaan manusia yang
terdiri dari tubuh jasad dan tubuh rohani. Untuk obat rohaniah adalah membaca
AL Qur’an dan untuk sakit fisik adalah materi, diantaranya adalah meminum madu.
B.
Saran
Dengan adanya makalah ini saya berharap kita khususnya
para kaum wanita harus lebih waspada terhadap kanker payudara. Karena seperti
yang kita ketahui bahwa sudah banyak kasus yang terjadi di Negara kita ini
mengenai penyakit kanker payudara.
Olehnya itu, marilah kita melakukan pencegahan dengan cara pendeteksian
dini agar mengurangi risiko terjadinya kanker payudara.
DAFTAR PUSTAKA
a. Buku
Fitraini,Rini. 2011 .Kesehatan Reproduksi. Makassar: Alauddin
University Press
Hasmi. 2011. Dasar-Dasar Epidemiologi. Jakarta: CV.
Trans Info Media
Mira, Dwi W, S.Si.T. Buku Ajar Biologi Reproduksi. Jakarta:
Buku Kedokteran EGC
Manan,El. 2011.Basmi Keluhan-Keluhan Kesehatan Harian
Dengan Obat-Obat Alami.Yogyakarta:Buku Kita
Proverawati,
Atikah.dkk.2009.Menstruasi Pertama Penuh
Makna.Yogyakarta: Nuha Medika
Purnomo,Heru.2009.Pencegahan dan Pengobatan Penyakit yang
Paling Mematikan Hipertensi, Diabetes, Stroke,Kanker Payudara,Kanker
Serviks,Kanker Rahim.Yogyakarta:Buana Pustaka
Rahma,Sitti Andi.2012.Fisiologi Laktasi.Makassar:Alauddin
University Press
Raodhah,Sitti.2012. Penyakit tidak menular, factor dan
pencegahan. Makassar:Alauddin University Press
Tihardimanto,Andi.Kaharuddin.2012.Sistem Reproduksi Wanita. Makassar: Alauddin
University Press
Widjaja, Rafelina.2009.Penyakit Kronis.Jakarta: Bee Media
Indonesia
b.Situs Internet
Anggorowati, Lindra, 2013, “Faktor Risiko Kanker
Payudara pada Wanita”. Kemas 8 (2), http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas/article/viewFile/2635/2702
diakses 21/03/2014
C Suharti, 2013, “Tromboemboli Vena Kanker”. Volume 1
No.3, http://medicahospitalia.rskariadi.co.id/index.php/mh/article/viewFile/62/66
diakses 21/03/2014
Hashim, Muhammad, dkk, 2012, “Dampak Intervensi
Kelompok Cognitive Behavorial Therapy dan Kelompok Dukungan Sosial dan Sikap
Menghargai Diri Sendiri Pada Kalangan Penderita Kanker Payudara”. Volume 15
No.2, http://journal.ui.ac.id diakses
21/03/2014
Hartadi, Riyan, dkk,2009, “Deteksi Potensi Kanker
Payudara pada Mammogram Menggunakan Metode Gray level Co-Occurrence Matrices, http://eprints.undip.ac.id/25566/1/M%28L2F002607%29.pdf diakses
21/03/2014
Kondro,Wayne,June2012,“Cancer
Incidence Rises While Mortality Declines”, http://priscashery.mhs.unimus.ac.id/files/2012/11/prisca-TIK-Translite-02.pdf
diakses 21/03/2014
Laksono, Sony P, dkk, 2011, “Persentase Distribusi
Penyakit Genetik dan Penyakit yang Dapat Disebabkan Oleh Faktor Genetik Serang”. Volume 3 No.2 , http://indonesia.digitaljournals.org diakses 21/03/2014
Manik, Novalina Tresia, dkk, 2009, “Riwayat Gaya Hidup
Penderita Kanker Payudara”, http://journal.unpad.ac.id diakses 21/03/2014
Pradiyandari, GAP Ratih,dkk ,2009, “Peranan minyak
Zaitun Sebagai Pencegah Kanker”, http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/viewFile/7896/5979
diakses 21/03/2014
Rahmah, ade fitri, dkk,2011, “Post Traumatic Growth
pada Penderita Kanker Payudara”. Humanitas Volume VIII
No.2, http://www.journal.uad.ac.id/index.php/HUMANITAS/article/viewFile/236/84
diakses 21/03/2014
Tanriono, Syendi, dkk, 2012, “Breast Cancer
Histopathology For Januari 2012-Desember 2012”, http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/eclinic/article/viewFile/3741/3264
diakses 21/03/2014