Selasa, 22 Maret 2016

Makalah Analisis Kebijakan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Makassar

Makalah Analisis Kebijakan Kesehatan

 








Oleh :
Kelompok 2
Muh. Arsyad (70200113097)
Nur Rahma (70200113         Dewi Ayu Purnama (70200113
Wihda Arfiah (702001130    Rahmi Amalia umar (702001130
Ummul faizah (702001130    Sri Febriani (702001130


AKK
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN MAKASSAR

2015





BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Sistem kesehatan di Indonesia tidak terlepas dari pembangunan kesehatan. Intinya sistem kesehatan merupakan seluruh aktifitas yang mempunyai tujuan utama untuk mempromosikan, mengembalikan dan memelihara kesehatan. Sistem kesehatan memberi manfaat kepada mayarakat dengan distribusi yang adil. Sistem kesehatan tidak hanya menilai dan berfokus pada tingkat manfaat yang diberikan, tetapi juga bagaimana manfaat itu didistribusikan.
Perencanaan kesehatan adalah sebuah proses untuk merumuskan masalah-masalah kesehatan yang berkembang di masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan program yang paling pokok dan menyusun langkah-langkah praktis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan akan menjadi efektif jika perumusan masalah sudah dilakukan berdasarkan fakta-fakta dan bukan berdasarkan emosi atau angan-angan saja. Fakta-fakta diungkap dengan menggunakan data untuk menunjang perumusan masalah. Perencanaan juga merupakan proses pemilihan alternative tindakan yang terbaik untuk mencapai tujuan. Perencanaan juga merupakan suatu keputusan untuk mengerjakan sesuatu di masa akan datang, yaitu suatu tindakan yang diproyeksikan di masa yang akan datang.
Kebijakan adalah aturan tertulis yang merupakan keputusan formal organisasi, yang bersifat mengikat, yang mengatur perilaku dengan tujuan untuk menciptakan tata nilai baru dalam masyarakat,. Kebijakan akan menjadi rujukan utama para anggota organisasi atau anggota masyarakat dalam berperilaku. Kebijakan pada umumnya bersifat problem solving dan proaktif. Berbeda dengan Hukum (Law) dan Peraturan (Regulation).






B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian analisis kebijakan kesehatan ?
2.      Bagaimana strategi dan kebijakan kesehatan dinas kesehatan kota makassar ?
3.      Apa program kerja bidang promosi kesehatan dinas kesehatan kota makassar ?
4.      Bagaimana gambaran dan alternative pelayanan birokrasi dinas kesehatan kota makassar ?


C.     TUJUAN
1.      Mengetahui pengertian analisis kebijakan kesehatan
2.      Mengetahui strategi dan kebijakan kesehatan dinas kesehatan kota makassar
3.      Mengetahui program kerja yang telah dilakukan oleh bidang promosi kesehatan dinas kesehatan kota makassar
4.      Mengetahui gambaran dan alternative pelayanan birokrasi dinas kesehatan kota makassar










BAB III
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Analisis Kebijakan Kesehatan
Analisis Kebijakan Kesehatan, terdiri dari 3 kata yang mengandung arti atau dimensi yang luas, yaitu analisa atau analisis, kebijakan, dan kesehatan. Analisa atau analisis, adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (seperti karangan, perbuatan, kejadian atau peristiwa) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya, sebab musabab atau duduk perkaranya (Balai Pustaka, 1991).
Sistem kesehatan di Indonesia tidak terlepas dari pembangunan kesehatan. Intinya sistem kesehatan merupakan seluruh aktifitas yang mempunyai tujuan utama untuk mempromosikan, mengembalikan dan memelihara kesehatan. Sistem kesehatan memberi manfaat kepada mayarakat dengan distribusi yang adil. Sistem kesehatan tidak hanya menilai dan berfokus pada tingkat manfaat yang diberikan, tetapi juga bagaimana manfaat itu didistribusikan.
Perencanaan kesehatan adalah sebuah proses untuk merumuskan masalah-masalah kesehatan yang berkembang di masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan program yang paling pokok dan menyusun langkah-langkah praktis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan akan menjadi efektif jika perumusan masalah sudah dilakukan berdasarkan fakta-fakta dan bukan berdasarkan emosi atau angan-angan saja. Fakta-fakta diungkap dengan menggunakan data untuk menunjang perumusan masalah. Perencanaan juga merupakan proses pemilihan alternative tindakan yang terbaik untuk mencapai tujuan. Perencanaan juga merupakan suatu keputusan untuk mengerjakan sesuatu di masa akan datang, yaitu suatu tindakan yang diproyeksikan di masa yang akan datang.
Kebijakan adalah aturan tertulis yang merupakan keputusan formal organisasi, yang bersifat mengikat, yang mengatur perilaku dengan tujuan untuk menciptakan tata nilai baru dalam masyarakat,. Kebijakan akan menjadi rujukan utama para anggota organisasi atau anggota masyarakat dalam berperilaku. Kebijakan pada umumnya bersifat problem solving dan proaktif. Berbeda dengan Hukum (Law) dan Peraturan (Regulation).

B.     Strategi Dan Kebijakan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Makassar
Berdasarkan visi dinas kesehatan kota makassar “Makassar yang sehat dan nyaman untuk semua menuju kota dunia” maka dibawah ini adalah strategi dan kebijakan kesehatan dinas kesehatan kota makassar.
a)      Strategi
1.       Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan kesehatan
2.       Pelibatan pemangku kepentingan dalam peningkatan efektivitas penanganan penderita dan KLB (kejadian luar biasa)
3.       Pemberdayaan masyarakat dalam kesehatan keluarga dan kesehatan lingkungan
b)      Kebijakan
1.       Perbaikan layanan kesehatan ibu dan penanganan anak serta penanganan 1000 hari pertama kelahiran
2.      Pengendalian penyebaran penyakit menular serta peningkatan kewaspadaan dini terhadap Kejadian Luar Biasa (KLB)
3.      Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengembangan pola hidup bersih dan sehat.
C.    Program Kerja Yang Telah Dilakukan Oleh Bidang Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Makassar
Kepala Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat Bapak Andi Salman Baso, SKM. Telah melakukan berbagai upaya-upaya promotive di berbagai kelurahan wilayah kerja dinas kesehatan makassar dengan tujuan agar masyarakat tahu dan paham akan pentingnya kesehatan baik individu maupun kesehatan lingkungan itu sendiri serta sesuai dengan misi pemerintahan yang menjadikan makassar menjadi kota dunia yang bersih dan sehat.
Berikut beberapa program kerja yang telah dilakukan :
1.      Sosialisasi lorong sehat (longset)
Sosialisasi Lorong Sehat (LongSet) di wilayah puskesmas Maradekaya yang di laksanakan di Mesjid Al Amin Jl. pelanduk. Kegiatan ini di hadiri oleh ketua RW, Ketua RT, Tokoh Masyarakat dan kader posyandu. Antusias masyarakat akan longset sangat semangat karena sesuai dengan misi pemerintahan yang menjadikan makassar menjadi kota dunia yang bersih dan sehat.

2.      Sosialisasi Kelurahan/Lorong Siaga
Sosialisasi Kelurahan Siaga Wilayah Kerja Puskesmas Bira & Puskesmas Kapasa oleh Dinas Kesehatan Kota Makassar. Sosialisasi ini langsung di bawakan oleh Kepala Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat Bapak Andi Salman Baso, SKM. Sosialisasi ini bertujuan agar masyarakat tahu dan paham akan pentingnya kelurahan siaga dalam hal kesehatan. Sosialisasi ini berlangsung pada hari Kamis, 1 Oktober 2015 di Aula Kecamatan Tamalanrea yang di hadiri oleh Lurah, tokoh masyarakat, ketua RT, ketua RW, dan Masyarakat.

3.      Pembinaan Kader Persiapan Lomba P2WKSS
Pembinaan kader posyandu dalam rangka persiapan P2WSS (Program Terpadu Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera) di Kelurahan Pannampu Kecamatan Tallo di adakan di posyandu Nusa Indah 4, Pembinaan ini langsung di arahkan oleh kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat (Binkesmas) drg. Ita Anwar, M. Kes. Turut serta kepala Puskesmas Kaluku Bodoa dan dan staf sebagai penanggung jawab wilayah.

4.      Sosialisasi PHBS
Sosialisasi PHBS (Perilaku Hidup Bersih & Sehat) dilaksanakan di Pesantren Darul Aman dilaksanakan olehg Dinas Kesehatan Kota Makassar. Sosialisasi ini dihadiri oleh Anggota dewan DPRD Kota Makassar Bpk. Ikbal Jalil danyang menjadi pemateri yaitu Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat drg. Ita Anwar, M. Kes serta Kepala Seksi Promkes bpk. Andi Salman Baso, SKM. Kegiatan ini dihadiri oleh siswi pesantren. Tujuan dari kegiatan ini, agar siswa tahu dan paham pentingnya Perilaku hidup Bersih dan Sehat.


5.      Bakti Sosial Dinas Kesehatan dan SBH
Bakti sosial Dinas Kesehatan Kota Makassar dan Saka Bakti Husada (SBH) di panti asuhan Al-Bahri bertujuan untuk mendekatkan diri dengan Anak yatim yang ada di Panti Asuhan. Kegiatan ini di hadiri juga oleh Kepala bidang Bina Kesehatan Masyarakat drg. Ita Anwar, M. Kes, Kepala Seksi Promosi Kesehatan Bapak Andi Salman, SKM dan pengurus SBH Kota Makassar.

6.      Lomba LBS Dalam Rangka PKK-KB-KES
Lomba tingkat Nasional Lingkungan Bersih dan Sehat (LBS) dalam rangka PKK-KB-Kesehatan di laksanakan di Kelurahan Karunrung Kecamatan Rapoocini. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa 09/06/2014 yang di sambut langsung oleh Wakil Walikota Makassar Dr. Syamsu rizal Mi, S.sos, M.Si, Ibu Ketua Tim Penggerak PKK Kota Makassar Indira Yusuf Ismail, SKPD kota Makassar, Camat rappocini, Lurah Karunrung dan Masyarakat yang ada di wilayah. Makassar terpilih mewakili Sulawesi Selatan dalam lomba LBS ini, tim penilai langsung dari PKK Pusat dan Kementerian Kesehatan. Tim penilai melihat langsung inovasi lingkungan yang ada di wilayah Kel. Karunrung seperti Irigasi tetes dari botol, ATM Sampah, Bank Sampah, CTPS dari genteng bekas, dll.yang di buat oleh Masyarakat. Tim penilai dari pusat langsung merasa takjub dengan pemberdayaan dan partisipasi yang ada di lingkungan tersebut, diharapkan Kota Makassar dapat menjadi Pemenang dalam lomba LBS ini.


D.    Gambaran Dan Alternative Pelayanan Birokrasi Dinas Kesehatan Kota Makassar
Secara umum, gambaran birokrasi merupakan tipe organisasi yang dimaksudkan untuk mencapai tugas administrasi dengan cara mengkoordinasi secara sistematis teratur pekerjaan dari banyak organisasi. Yang menjadi persoalan ialah seringkali pada saat kita membutuhkan layanan yang cepat, yang didapatkan malah sebaliknya.  Lamban, berbelit-belit dan dalam situasi seperti inilah yang membuat kita merasakan bahwa birokrasi itu buruk dan tidak baik terkait permasalahan kebutuhan pelayanan publik. Sebenarnya yang menjadi persoalan di sini ada pada pelaksananya yakni para birokrat itu sendiri. Artinya, dalam hal pelaksanaan sumber daya yang kurang memadai mengisi ditataran birokrat untuk pencapaian tugas administartif. Secara akademik, fungsi birokrasi adalah penyelesai masalah (a world of solution) namun dalam prakteknya ini bagian dari masalah (parts of the problems), hal ini kemudian yang menyebabkan malasnya masyarakat berurusan dengan birokrasi/pemerintahan.
Sekilas memotret pelayanan publik yang terjadi di dinas kesehatan kota makassar, dimana pelayanan public yang masih berbelit-belit. Sumber daya manusia yang kurang memadai akan informasi dan data yang dibutuhkan oleh masyarakat masih sangat kurang dan tidak memadai. Masih kurangnya sifat rendah hati dan bermasyarakat oleh SDM yang membuat pelayanan masyarakat  kurang memuaskan. Pelayanan tenaga-tenaga kesehatan yang kurang komunikatif terhadap masyarakat membuat masyarakat kurang mendapatkan kepuasan dan tidak mampu memberikan pandangan positif terhadap pelayanan-pelayanan yang telah diberikan.
Beberapa langkah yang harus diambil oleh pihak pemerintah adalah mengambil langkah strategis untuk dapat mengefektifkan kembali pelayanan yang ideal dengan mengambil langkah :
1.                         Sederhana, mengandung arti prosedur/tata cara pelayanan diselenggarakan secara mudah,cepat, tidak berbelit-belit.
2.                         Efektif, lebih mengutamakan pada pencapaian apa yang menjadi tujuan dan sasaran dari visi-misi kepala daerah
3.                         Kejelasan dan kepastian, mengenai tata cara, rincian biaya layanan dan tata cara pembayaran serta jadwal waktu penyelesaian layanan tersebut.
4.                         Keterbukaan, masyarakat bisa mengetahui seluruh informasi yang mereka butuhkan secara mudah dan gamblang meliputi informasi mengenai tata cara, persyaratan, waktu penyelesaian dan lain-lain.
5.                         Efisien, persyaratan pelayanan hanya dibatasi pada hal-hal yang berkaitan langsung dengan tetap memperhatikan keterpaduan antara persyaratan dan produk pelayanan.

6.                         Pelatihan secara khusus kepada birokrat yang menjalankan tugasnya sebagai pelayan publik. Sehingga tidak lagi terjadi keluhan dari masyarakat terhadap instansi yang melaksanakan pelayanan publik,  dan nantinya terwujud suatu tatanan pemerintahan yang baik dalam proses pencapaian tujuan dari birokrasi dalam hal pelayanan yang efektif dan efesien baik pusat maupun daerah. Ini adalah sedikit curahan untuk Pemerintah Kabupaten Nunukan agar bisa menjadi lebih baik dan maju dalam hal pelayanan publik.























BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Kebijakan adalah aturan tertulis yang merupakan keputusan formal organisasi, yang bersifat mengikat, yang mengatur perilaku dengan tujuan untuk menciptakan tata nilai baru dalam masyarakat. Kepala Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat Bapak Andi Salman Baso, SKM. Telah melakukan berbagai upaya-upaya promotive di berbagai kelurahan wilayah kerja dinas kesehatan makassar dengan tujuan agar masyarakat tahu dan paham akan pentingnya kesehatan baik individu maupun kesehatan lingkungan itu sendiri serta sesuai dengan misi pemerintahan yang menjadikan makassar menjadi kota dunia yang bersih dan sehat.
Secara umum, gambaran birokrasi merupakan tipe organisasi yang dimaksudkan untuk mencapai tugas administrasi dengan cara mengkoordinasi secara sistematis teratur pekerjaan dari banyak organisasi. Yang menjadi persoalan ialah seringkali pada saat kita membutuhkan layanan yang cepat, yang didapatkan malah sebaliknya.  Lamban, berbelit-belit dan dalam situasi seperti inilah yang membuat kita merasakan bahwa birokrasi itu buruk dan tidak baik terkait permasalahan kebutuhan pelayanan publik. Sebenarnya yang menjadi persoalan di sini ada pada pelaksananya yakni para birokrat itu sendiri
B.     SARAN
Penyusun berharap dengan hadirnya makalah ini pembaca bisa memberikan masukan positif terkait penyusunan makalah kedepannya yang lebih baik, serta semoga dengan tersusunnya makalah ini pihak institusi bisa mengambil masukan ataupun konsep perumusan kebijakan selanjutnya.





DAFTAR PUSTAKA





Tidak ada komentar:

Posting Komentar